Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istana: Singapura Harus Memahami Kesulitan Kita Memadamkan Api

Kompas.com - 28/09/2015, 12:45 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki menyadari kemarahan negara tetangga atas asap yang berasal dari kebakaran lahan dan hutan di Sumatera serta Kalimantan.

Namun, Teten meminta Singapura memahami kondisi itu. Terlebih lagi, Singapura dianggap memperoleh keuntungan selama ini dari usaha perkebunan di Indonesia.

"Pastilah asap sangat meluas. Asap yang dihasilkan dari kebakaran lahan sawit atau lahan konsensi untuk sawit atau gambut atau hutan memang cukup meluas, ya. Namun, saya kira Singapura harus memahami kesulitan kita untuk memadamkan (api) ini karena ini bukan satu hal yang sederhana," kata Teten di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (28/9/2015).

Dia menjelaskan, Singapura juga selama ini menikmati oksigen yang dihasilkan hutan-hutan Indonesia selama sembilan bulan, sebelum kebakaran terjadi. (Baca: BMKG: Masih Ada 285 Titik Panas di Sumatera)

"Kita juga tahu banyak industri kebun, tambang, yang menyimpan hasil ekspornya di Singapura," kata Teten.

Saat ini, dia menyebutkan, pemerintah berusaha keras untuk melakukan pemadaman. Selain itu, kata Teten, Presiden Joko Widodo sudah menginstruksikan agar pencabutan izin segera dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan yang diketahui melakukan pembakaran. (Baca: Kabut Asap di Riau Makin Memburuk)

"Pemerintah tidak diam, bahkan sekarang memikirkan bagaimana kebakaran hutan yang terus-menerus terjadi selama 17 tahun ini bisa kita hentikan," ucap Teten.

Menteri Luar Negeri Singapura K Shanmugam telah menyalahkan Pemerintah Indonesia atas situasi itu. (Baca: Singapura Kecam Pejabat Indonesia soal Kabut Asap)

"Indonesia menunjukkan ketidakpedulian terhadap orang-orang kami, dan mereka sendiri," kata Menteri Shanmugam beberapa waktu lalu.

Melalui akun Facebook miliknya, Shanmugam menyindir soal pernyataan pejabat Indonesia yang justru memperkeruh suasana.

"Kami mendengar beberapa pernyataan mengejutkan yang dibuat, di tingkat pejabat senior, dari Indonesia," kata dia. (Baca: Kabut Asap di Malaysia Makin Tebal)

"Bagaimana mungkin bagi pejabat-pejabat senior pemerintahan mengeluarkan pernyataan seperti menunjukkan ketidakpedulian kepada rakyat mereka, atau kami, dan tanpa malu apa pun, atau rasa tanggung jawab?" kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Nasional
Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Nasional
Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Nasional
KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

Nasional
Jokowi: 'Feeling' Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Jokowi: "Feeling" Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Nasional
Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Nasional
PKS Pertimbangkan Wali Kota Depok Maju Pilkada Jabar

PKS Pertimbangkan Wali Kota Depok Maju Pilkada Jabar

Nasional
Jemaah Umrah Indonesia Diizinkan Masuk Arab Saudi Lebih Cepat

Jemaah Umrah Indonesia Diizinkan Masuk Arab Saudi Lebih Cepat

Nasional
Pemerintahan Prabowo-Gibran Diprediksi Mirip Periode Kedua Jokowi

Pemerintahan Prabowo-Gibran Diprediksi Mirip Periode Kedua Jokowi

Nasional
Kasus Eddy Hiariej Mandek, Wakil Ketua KPK Klaim Tak Ada Intervensi

Kasus Eddy Hiariej Mandek, Wakil Ketua KPK Klaim Tak Ada Intervensi

Nasional
Nasdem Klaim Ratusan Suara Pindah ke Partai Golkar di Dapil Jabar I

Nasdem Klaim Ratusan Suara Pindah ke Partai Golkar di Dapil Jabar I

Nasional
PKB Masih Buka Pintu Usung Khofifah, tetapi Harus Ikut Penjaringan

PKB Masih Buka Pintu Usung Khofifah, tetapi Harus Ikut Penjaringan

Nasional
Temui Wapres Ma'ruf, Menteri Haji Arab Saudi Janji Segera Tuntaskan Visa Jemaah Haji Indonesia

Temui Wapres Ma'ruf, Menteri Haji Arab Saudi Janji Segera Tuntaskan Visa Jemaah Haji Indonesia

Nasional
Sinyal PKS Merapat ke Prabowo, Fahri Hamzah: Ketiadaan Pikiran dan Gagasan

Sinyal PKS Merapat ke Prabowo, Fahri Hamzah: Ketiadaan Pikiran dan Gagasan

Nasional
Polri Pastikan Beri Pengamanan Aksi 'May Day' 1 Mei Besok

Polri Pastikan Beri Pengamanan Aksi "May Day" 1 Mei Besok

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com