Ketika Rizal Ramli Bicara Perdamaian...

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli turut hadir dalam perayaan Hari Perdamaian Internasional di Balai Kota DKI, Minggu (20/9/2015). Kepada masyarakat yang hadir, Rizal mengungkapkan kekagumannya kepada Direktur The Wahid Institute Yenny Wahid dan memberikan pesan-pesan ajakan perdamaian.

"Yenny memang adik saya yang luar biasa dan memang suka perdamaian sejak dulu. Kalau kita ingin damai, menurut saya, harus mulai dari hati kita dulu, lalu baru akan masuk ke pikiran kita, dan akhirnya masuk ke tindakan. Jadi enggak bisa kalau hati enggak damai, pikiran juga enggak damai, tindakan juga enggak damai," ujar Rizal di Balai Kota DKI.

Menurut Rizal, Indonesia akan damai ketika semua masyarakatnya tidak lagi membedakan suku, agama, dan ras. Toleransi itu harus ditunjukkan dengan memberikan kesempatan yang sama kepada masyarakat dari beragam etnis, ras, dan agama untuk ikut melakukan perubahan di Indonesia.

"Apa pun sukunya, agamanya, dan etnisnya, mudah-mudahan diberikan kesempatan untuk mengubah Indonesia jadi lebih baik," ujar Rizal.

Rizal Ramli juga mengatakan bahwa saat ini masyarakat Indonesia sudah banyak mendapatkan pengaruh dari negara besar lain. Tidak hanya Amerika, kata Rizal, saat ini pengaruh China juga besar di Indonesia. Rizal tidak ingin Indonesia menjadi kawasan konflik yang diakibatkan pengaruh dari negara-negara besar tersebut.

Dia mengatakan, Indonesia tetap harus menjadi kawasan damai di tengah pengaruh negara besar. "Kita harus menjadi faktor damai di kawasan ini dan bukan faktor yang mendorong dan malah menikmati konfilik dari negara besar," ujar Rizal.

Untuk diketahui, peringatan Hari Perdamaian Internasional ini digelar oleh The Wahid Institute dan gerakan Indonesia #BeraniDamai. Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan fun walk yang diikuti oleh raturan orang dan dari berbagai komunitas yang dimulai dari Balai Kota DKI.

Berbagai hiburan juga digelar di Balai Kota, seperti peluncuran spanduk besar #BeraniDamai, pertunjukan barongsai, atraksi tari Komunitas 5 Gunung, pembacaan "Mimpi Anak Indonesia", pertunjukan musik Koto, lomba menggambar untuk anak, flash mob, dan Pentas Musik Damai Nusantara. Puncaknya, akan ditutup dengan deklarasi yang dipimpin oleh Yenny Wahid dan penyanyi Agnes Monica.