Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR: Fasilitas Pencegahan Kebakaran Hutan Milik Korporasi Harus Diaudit

Kompas.com - 19/09/2015, 14:13 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Korporasi didesak turut bertanggung jawab dalam mencegah terjadinya kebakaran hutan yang berada di sekitar wilayah konsesinya. Pemerintah harus terus memantau kelengkapan fasilitas yang dimiliki korporasi sehingga mereka juga bisa berperan aktif melakukan pencegahan itu.

"Korporasi didesak untuk juga membuat pencegahan. Di dalam undang-undang, tanggung jawab itu tak hanya dibebankan pada pemerintah tetapi juga korporasi," kata Anggota Komisi IV DPR Ichsan Firdaus dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (19/9/2015).

Politisi Partai Golkar itu menjelaskan, sebuah korporasi seharusnya bisa membangun manajemen air yang baik untuk mencegah timbulnya titik api selama musim kemarau. Korporasi juga harus memiliki fasilitas pemadaman kebakaran yang baik mana kala mulai muncul titik-titik api di sekelilingnya.

"Maka dari itu, harus ada audit terhadap pemilik izin korporasi itu. Apa mereka siap atau tidak siap sarana dan prasarananya," ungkap Ichsan.

Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bambang Hendro mengatakan pemerintah saat ini memang tengah menyiapkan persyaratan teknologi yang harus dimiliki oleh korporasi, terutama yang memiliki lahan produksi di tanah gambut. "Ke depan, dia harus punya teknologi supaya ada pencegahan bagaimana menjaga lahan ketika musim kering, tidak terbakar. Jadi kembali ke water management, ketika kering tetap basah ketika basah, tidak banjir," ucap Bambang.

Dia meyakinkan bahwa penanganan kasus kebakaran hutan dan lahan saat ini jauh berbeda dengan penanganan yang dilakukan pemerintahan sebelumnya. "Ini terlihat dari pernyataan presiden, menteri, kapolri, dan juga panglima yang memang kompak untuk menghilangkan kebakaran hutan ini," ujar Bambang. Namun demikian, Bambang berharap pemerintah daerah juga diharapkan memiliki semangat yang sama untuk mengatasi kebakaran dan membuat solusi jangka panjang agar kebakaran tak lagi terulang.

"Percayalah, pemerintahan yang sekarang beda dengan yang lalu," kata Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com