Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Pimpinan dari Internal KPK Ini Merasa Kesepian

Kompas.com - 26/08/2015, 13:06 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Sujarnako ingin mengoptimalkan pola komunikasi KPK jika dirinya terpilih sebagai salah satu pimpinan KPK. Menurut Sujarnako, masih ada jarak antara pimpinan dengan pegawai KPK dan lembaga lain yang membuat komunikasi tidak efektif. Hal itu berpotensi menimbulkan masalah.

Sujarnako menuturkan, sebagai Direktur pada Direktorat Pembinaan Jaringan Kerjasama Antar Komisi dan Instansi KPK, dirinya menerima keluhan dari sejumlah kementerian/lembaga terkait pola koordinasi yang dilakukan KPK.

Laporan tersebut menyebut bahwa pola koordinasi KPK dengan kementerian/lembaga masih sangat rendah.

"(Kalau terpilih jadi pimpinan KPK), saya akan jalankan fungsi koordinasi sesungguhnya. Tidak hanya ketemu meeting, tapi ada ukurannya, template. Saya sudah banyak diskusi di internal, saya merasa kesepian," kata Sujarnako saat mengikuti wawancara tahap akhir calon pimpinan KPK di Gedung Setneg, Jakarta, Rabu (26/8/2015).

Sujarnako mengaku, selalu kesulitan saat berkomunikasi dengan pimpinan KPK. Padahal seharusnya, menurut dia, pimpinan KPK harus sering turun berkomunikasi dengan pegawai agar koordinasi dalam pemberantasan korupsi dapat berjalan lebih baik.

"Saya coba menularkan (berkomunikasi) di lingkungan yang bisa saya pengaruhi, itu sudah saya lakukan. Tapi untuk di lingkungan yang lebih tinggi lagi, itu saya merasa kesepian," ungkapnya.

Kepada Pansel KPK, Sujarnako juga mengungkapkan niatnya mengusulkan revisi kode etik KPK. Pasalnya, ia menilai kode etik KPK memiliki kelemahan dalam arti kurang rinci dalam mengatur iklim kerja di lembaga tersebut.

"Kode etik KPK kurang detail, harusnya saat baca tidak ada lagi multipersepsi. Kode etik FBI ada ribuan lembar, di KPK tipis sekali. Kode etik itu dokumen hidup, harusnya tiap tahun bisa diubah," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com