Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ingatkan Kepala Lembaga dan Daerah soal Serapan Anggaran Masih Rendah

Kompas.com - 24/08/2015, 12:14 WIB
Sabrina Asril

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengingatkan tentang rendahnya serapan anggaran belanja modal hingga Agustus 2015 yang baru mencapai 20 persen. Jokowi meminta agar belanja modal ditingkatkan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi di tengah krisis global.

"Kalau kita lihat sekarang ini ada problem di serapan dan belanja anggaran baik di APBN, APBD provinsi, kabupaten/kota, dan BUMN. Maka dari itu, inilah kita bertemu dan mencari jalan keluar," ujar Jokowi di hadapan para pimpinan kepolisian daerah, kejaksaan tinggi, hingga kepala daerah dan para menteri Kabinet Kerja dalam rapat koordinasi di Istana Bogor, Senin (24/8/2015).

Kepala Negara menyebutkan, hingga akhir Agustus, belanja modal baru sebesar 20 persen. Menurut Jokowi, belanja modal ini memegang peran penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi juga diyakini dapat menciptakan masyarakat yang adil dan makmur.

Ia mengatakan, selain pemerintah pusat, dorongan dari berbagai elemen akan dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang turun menjadi 4,6 persen pada kuartal II-2015.

"Pertumbuhan ekonomi yang baik ditopang oleh banyak hal, yaitu oleh APBN, oleh APBD, BUMN, dan juga instansi swasta. Artinya, kalau spending government baik di APBN, APBD, belanja di BUMN, belanja swasta nasional dan asing bisa bergerak, itulah yang akan berikan pertumbuhan pada ekonomi," kata Jokowi.

Jokowi menyadari bahwa kelesuan perekonomian Indonesia terjadi karena adanya tekanan dari eksternal, seperti krisis Yunani, rencana kenaikan suku bunga The Fed, devaluasi mata uang Yuan, hingga ketegangan Korea Selatan dan Korea Utara. Namun, ia mengklaim bahwa kondisi Indonesia saat ini masih lebih baik dibandingkan tantangan yang dihadapi negara-negara lain.

"Maka dari itu, semuanya harus punya pemikiran yang sama, kepatuhan terhadap garis yang nantinya kita sampaikan. Semua harus sama. Jangan sampai nanti sudah ada garis, malah melakukan hal di luar garis," ungkap Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Nasional
Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Nasional
Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com