Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalla Harapkan Kerja Sama Polisi ASEAN Terkait "Illegal Fishing"

Kompas.com - 04/08/2015, 14:20 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla berharap kerja sama antara kepolisian di Asia Tenggara bisa ditingkatkan, termasuk dalam memberantas penangkapan ikan ilegal. Sebagai negara dengan wilayah yang luas, Indonesia memerlukan bantuan dari negara lain dalam menjaga hasil lautnya.

"Karena kita ini wilayah yang luas, dibutuhkan kerja sama yang luas antarnegara dalam hal-hal ini. Kepolisian pada dasarnya ingin melindungi negara kita dan masyarakat kita secara bersama-sama karena itulah kerja sama dalam ASEAN yang telah berlangsung mempunyai banyak pengalaman dan kita harapkan semuanya dapat kita laksanakan dengan baik," kata Kalla saat menghadiri pembukaan Konferensi Polisi Se-Asia Tenggara ke-35 di Jakarta, Selasa (4/8/2015).

Kalla menegaskan bahwa pemberantasan penangkapan ikan ilegal merupakan upaya Indonesia dalam melindungi lingkungan. Menurut Kalla, stabilitas suatu negara hanya bisa tercapai jika keamanan suatu negara kondusif. Kalla menilai keamanan suatu negara turut dipengaruhi stabilitas kawasan negara tersebut.

"Selalu kita tekankan bahwa saudara yang terbaik adalah tetangga yang terdekat. Oleh karena itu ASEAN sebagai negara terdekat haruslah menjamin security (keamanan) dan stabilitas, dan mutu negara masing-masing," ujar Kalla.

Oleh karena itu, Kalla berharap kepolisian di negara-negara Asia Tenggara bisa bersama-sama menjaga stabilitas kawasan. Apalagi, kesepakatan masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) akan mulai diberlakukan tahun ini. Dengan diberlakukannya MEA, maka ASEAN merupakan suatu kawasan yang menjadi pasar penting bagi perdagangan negara-negara di dalamnya.

"Tentu kita inginkan kemajuan, dan stabilitas maka haruslah menjadi bagian dalam menjaga kemakmuran dan kemajuan," kata Kalla.

Wapres tidak ingin ASEAN menjadi kawasan yang rusak akibat konflik seperti yang terjadi di Timur Tengah. Ia pun berharap kerja sama dalam hal pertukaran informasi dan intelijen antara negara ASEAN bisa ditingkatkan. Selain itu, Kalla berharap ASEANAPOL yang digelar 3-7 Agustus ini bisa menghasilkan instrumen hukum regional yang meningkatkan kerja sama masing-masing negara.

"Kita sudah punya hukum masing-masing bagaimana hukum bersama dapat kita lakukan sebaik-baiknya, bagaimana mengurangi kriminal, korupsi. Contohnya money laundring yang terjadi di masing-masing negara, sehingga negara yang satu dan lain dapat memberikan informasi sehingga tidak terjadi money laundring," tutur Kalla.

ASEANAPOL merupakan forum kerja sama resmi Kepala Kepolisian seluruh negara anggota ASEAN yang membahas isu strategis di kawasan tersebut. Rangkaian konferensi ASEANAPOL memiliki sejumlah agenda pokok, di antaranya pertemuan para Kepala Kepolisian yang membahas isu strategis, dan pertemuan Kepala Kepolisian negara Asean dengan Ketua delegasi negara mitra dialog.

Forum ini diikuti 20 negara yang terdiri dari 10 negara anggota ASEAN, 3 negara peninjau, serta 7 negara mitra dialog.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com