Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenlu Kirim Nota Protes ke Malaysia soal Helikopter Salah Mendarat

Kompas.com - 01/07/2015, 18:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Perjanjian Politik, Keamanan, dan Kewilayahan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Indonesia, Octavino Alimudin mengatakan, pihaknya telah mengirim nota protes setelah memanggil perwakilan Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta.

Nota protes tersebut berkaitan pendaratan helikopter tanpa izin milik perusahaan asal Malaysia di wilayah Sebatik, Indonesia.

"Kemarin kami sudah kirim nota protes ke Malaysia. Jadi tuntutan nota protes itu soal memasuki wilayah kita tanpa izin dan mereka melakukan pendaratan tanpa ijin. Lalu meminta penjelasan kenapa itu bisa terjadi," kata Octavino di Jakarta, Rabu (1/7/2015).

Dia berharap pihak Malaysia bersedia menjelaskannya. Tapi sampai hari ini, pemerintah Malaysia belum memberikan klarifikasi secara resmi, begitu juga permintaan maafnya.

Permintaan maaf baru disampaikan perusahaan maskapai swasta Malaysia, Sabah Air Aviation. Perusahaan itu meminta maaf karena telah menerobos area RI di wilayah perbatasan Pulau Sebatik tanpa izin.

Helikopter milik perusahaan penerbangan Malaysia masuk ke perbatasan Indonesia di Sebatik Tengah, Nunukan, Kalimantan Utara, pada Minggu (28/6/2015). Menurut juru bicara Kemenlu Arrmanatha Nasir, helikopter tersebut ditumpangi oleh Menteri Dalam Negeri Malaysia Ahmad Zahid Hamidi, yang sedang dalam perjalanan untuk melakukan kunjungan kerja ke Sungai Melayu di Sebatik, Malaysia. (Baca: Helikopter Mendagri Malaysia Mendarat di Wilayah RI, Malaysia Minta Maaf)

Insiden helikopter yang salah mendarat itu menambah rangkaian pelanggaran batas wilayah yang dilakukan Malaysia.

Sebelumnya, Wakil Duta Besar Malaysia Roseli Abdul telah menyampaikan beberapa penjelasan. Salah satu penjelasan tersebut, helikopter Malaysia mendarat di wilayah Sebatik, Indonesia, karena mengira helipad yang dituju milik Malaysia.

(Edwin Firdaus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Nasional
BNPB: 20 Korban Hilang Akibar Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

BNPB: 20 Korban Hilang Akibar Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Nasional
Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Nasional
PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

Nasional
Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Nasional
Polri Tangkap 3 Tersangka 'Ilegal Fishing' Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Polri Tangkap 3 Tersangka "Ilegal Fishing" Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Nasional
PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

Nasional
Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Nasional
DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

Nasional
Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nasional
Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Nasional
Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Nasional
Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com