Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mensesneg: Laporan Kinerja Enam Bulan, Menteri Tak Perlu Waswas

Kompas.com - 17/06/2015, 20:13 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sekretaris Negara Pratikno menilai wajar permintaan Presiden Joko Widodo kepada para menterinya untuk menyusun laporan kinerja selama enam bulan. Dia pun berpendapat permintaan laporan kinerja itu seharusnya tak perlu sampai membuat menteri waswas.

"Kemarin di sidang kabinet, tolong dong saya diberikan gambaran utuh tentang mana yang belum dan sudah. Apa yang sudah dilakukan dan belum. Sangat normal, itu tugas monitoring," ucap Pratikno di Istana Kepresidenan, Rabu (17/6/2015).

Pratikno tak mau berkomentar apakah laporan itu akan berujung pada perombakan kabinet atau tidak.

"Semua pimpinan pasti memerlukan laporan. Jadi (menteri) nggak perlu waswas ya," ujar dia.

Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto menjelaskan bahwa seluruh laporan kinerja menteri akan rampung pada Kamis (18/6/2015) pagi. Laporannya akan digunakan presiden untuk melakukan evaluasi.

"Tapi kepentingan evaluasinya apa, lalu presiden yang menentukan," ujar dia.

Presiden Joko Widodo membuka rapat kabinet paripurna pada Senin (15/6/2015) sore, dengan memberi tugas kepada para menteri. Seluruh menteri diminta untuk membuat laporan kinerja selama enam bulan kepada Presiden Jokowi.

"Saya minta seluruh kementerian dan lembaga menyampaikan laporan selama 6 bulan mulai November-April. Saya minta dalam 2 hari ini disampaikan," ujar Jokowi.

Laporan itu berisi capaian yang sudah dilakukan selama enam bulan. Selain itu, Jokowi juga memberikan tugas kepada para menteri untuk membuat rencana program dalam enam bulan ke depan, yakni mulai Mei-Oktober 2015. "Secara rinci, tapi tidak boleh lebih dari dua halaman," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Nasional
Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Nasional
Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Nasional
Tak Setuju Istilah 'Presidential Club', Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah "Presidential Club", Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com