Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpinan Komisi III Kritik Rencana Pembangunan Gedung Bareskrim Rp 300 Miliar

Kompas.com - 04/06/2015, 13:27 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Wakil Ketua Komisi III DPR RI Desmond J Mahesa mengkritisi rencana pembangunan gedung Badan Reserse Kriminal Polri senilai Rp 300 miliar. Menurut Desmond, rencana pembangunan gedung itu bukan suatu hal yang prioritas.

Desmond menuturkan, seharusnya anggaran pembangunan gedung itu dialihkan untuk meningkatkan kinerja dan layanan Polri pada masyarakat. Ia mendorong Polri untuk menyelesaikan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat yang masih sering terjadi.

"Lebih bijaksana kita membebankan pembiayaan kepolisian itu kepada penanganan kantimbas dan Sabhara. Ada persoalan yang salah dalam proses penanganan di kepolisian, ini yang seharusnya diprioritaskan," kata Desmond, di Kompleks Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/6/2015).

Politisi Partai Gerindra itu melanjutkan, dirinya akan meminta penjelasan Polri saat rapat bersama Komisi III DPR nanti. Desmond tidak ingin ada salah pengalokasian anggaran yang justru tidak berdampak pada peningkatan kinerja Bareskrim Polri. (baca: Kapolri Minta Tunjangan Polisi Dinaikkan seperti TNI)

"Bicara anggaran, tentu kita akan selektif. Ini kita lihat kebutuhannya bagaimana," ucap Desmond.

Asisten Perencanaan Polri Irjen (Pol) Tito Karnavian mengatakan, Polri menargetkan pembangunan gedung Badan Reserse Kriminal Polri akan selesai dalam waktu dua tahun. Rencananya, pembangunan akan dimulai tahun 2016 mendatang. (baca: Tahun 2016, Polri Usulkan Rp 300 Miliar untuk Anggaran Gedung Baru Bareskrim)

"Saya lupa total usulan anggarannya, tetapi untuk tahun depan dianggarkan sekitar Rp 300 miliar," ujar Tito di Gedung Komisi Kepolisian Nasional, Jakarta, Rabu (3/6/2015).

Tito menyampaikan, gedung baru itu akan menampung seluruh direktorat yang ada di Bareskrim Polri. Terdapat lima direktorat yang ada di Bareskrim Polri, yakni Direktorat Tindak Pidana Narkotika, Ekonomi dan Khusus, Pidana Umum, Pidana Tertentu, dan Korupsi. Hanya Direktorat Tindak Pidana Narkotika yang tidak satu gedung dengan direktorat lainnya.

Alasan pemisahan gedung baru dengan laboratorium forensik Polri tersebut, kata Tito, ialah karena pertimbangan dampak lingkungan. Ada limbah dari laboratorium yang tidak dapat dibuang di tengah kota. Oleh sebab itu, laboratorium akan dibangun jauh dari kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Pelaku Judi 'Online' Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Pelaku Judi "Online" Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Nasional
Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Nasional
Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya 'Gimmick' PSI, Risikonya Besar

Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya "Gimmick" PSI, Risikonya Besar

Nasional
Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com