Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gema Hari Lahir Pancasila: Ini Baru Indonesia, dari MPR RI untuk NKRI

Kompas.com - 03/06/2015, 11:21 WIB
advertorial

Penulis

 


"Jangan saling marah, mulailah saling beramah-tamah" - Ini Baru Indonesia.

Ujaran di atas adalah salah tulisan di spanduk gerakan Ini Baru Indonesia yang pada  hari ini (1/6) telah resmi diluncurkan. Acara peluncuran gerakan tersebut sengaja diselenggarakan bertepatan dengan peringatan hari lahir Pancasila yang pada tahun ini berlokasi di Blitar, Jawa Timur.

Setelah sebelumnya, peringatan hari lahir Pancasila diadakan di Bengkulu dan di Ende, Nusa Tenggara Timur tahun 2013. Acara yang dipusatkan di Alun-alun kota Blitar tersebebut dihadiri oleh Presiden RI, Ir. Joko Widodo, Presiden RI ke-5 Hj. Megawati Sorkarnoputri, Wakil Presiden RI ke-11, Prof. Dr. Boediono, Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan, Ketua DPD, H. Irman Gusman, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, jajaran Wakil Ketua MPR RI, Gurbernur Jawa Timur, Walikota Blitar serta para Anggota MPR RI.

Pada peluncuran gerakan Ini Baru Indonesia tersebut Ketua MPR RI sempat menyampaikan jika Pancasila adalah fundamental bagi negara ini hingga kapan pun. Sehingga, kehidupan politik, ekonomi, budaya, dan hukum haruslah sesuai dengan Pancasila.

"Marilah kita menempatkan nilai-nilai Pancasila pada kehidupan sehari-hari. Karena, Pancasila adalah konsensus  dan diterima okeh semua lapisan masyarakat," ujar beliau.

Selanjutnya, beliau pun mengharapkan adanya komitmen dari semua  lapisan masyarakat untuk dapat melaksanakan sila demi sila Pancasila. Hal tersebut merupakan perwujudan janji kebangsaaan yang diamanatkan oleh para pendiri bangsa.

"Membumikan Pancasila sebagai jati diri bangsa merupakan pekerjaan besar, yang membutuhkan semangat yang besar. Relevan dengan kewajiban untuk mewujudkan visi MPR sebagai rumah kebangsaan, pengawal ideologi Pancasila dan kedaulatan rakyat. Maka, MPR pada hari ini mencanangkan "Ini Baru Indonesia," sebagai metode memasyarakatkan nilai-nilai kebangsan agar tetap kokoh berada dalam sanubari setiap manusia Indonesia," ujar Zulkifli Hasan sebelum membacakan manifesto.

Ini Baru Indonesia, mewujudkan Indonesia yang hebat

Gerakan Ini Baru Indonesia diharapkan dapat menyadarkan kembali betapa pentingnya nilai-nilai kebangsaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. MPR akan menjadi motor penggerak dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan tersebut. MPR pun mengajak kita semua untuk membuktikan bahwa Indonesia sejati masih memiliki etika, jatidiri dan berbudaya.

"Masih Indonesiakah kita setelah sekian banyak jatuh bangun, setelah sekian banyak tertimpa dan tertempa, setelah sekian banyak terbentur dan terbentuk. Masihkah kita meletakkan harapan di atas kekecewaan, persatuan di atas perselesihan, musyawarah di atas amarah, kejujuran di atas kepentingan. Ataukah ke-Indonesia-an kita telah pudar dan hanya tinggal slogan dan gambar? Tidak! Karena mulai kini nilai-nilai itu kita lahirkan kembali. Kita bunyikan dan kita bumikan menjadi jiwa dan raga setiap manusia Indonesia. Dari Sabang sampai Merauke kita akan banyak melihat lebih banyak lagi senyum ramah dan tegur sapa, gotong royong dan tolong menolong, kesantunan bukan anjuran tapi kebiasaan, kepedulian menjadi dorongan. Dari terbit hingga terbenamnya matahari kita melihat orang-orang berpeluh tanpa mengeluh, berkeringat karena semangat, kerja keras menjadi ibadah, ketaatan menjadi kesadaran, kejujuran menjadi bagian harga diri dan kehormatan. Wajah mereka adalah wajah Indonesia yang sebenarnya, tangan mereka adalah tangan Indonesia yang sejati, keluhuran budi mereka adalah keluhuran Indonesia yang sesungguhnya. Hari ini kita gemakan, Ini Baru Indonesia," ujar Ketua MPR RI menyampaikan manifesto Ini Baru Indonesia.

Saat berpidato, Puan Maharani yang mewakili pihak keluarga Bung Karno dan Presiden RI, Ir. Joko Widodo mengucapkan rasa terima kasih kepada MPR RI atas peringatan hari lahirnya Pancasila dan tercetusnya gerakan Ini Baru Indonesia. Karena, gerakan ini akan membantu menyadarkan kembali masyarakat tentang pentingnya nilai-nilai luhur Pancasila.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Nasional
TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

Nasional
Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Nasional
Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Nasional
BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

Nasional
Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Nasional
Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Nasional
Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Nasional
Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Nasional
KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

Nasional
Jokowi: 'Feeling' Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Jokowi: "Feeling" Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Nasional
Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com