Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Korban WNI di Nepal, Polri Kirim Dokter Spesialis Forensik

Kompas.com - 28/04/2015, 16:18 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Disaster Victim Identification (DVI) Polri memberangkatkan dua personelnya ke Nepal, dalam waktu dekat. DVI bergabung ke dalam tim yang dibentuk Kementerian Luar Negeri Indonesia untuk misi kemanusiaan korban gempa bumi di negara tersebut.

"Yang diberangkatkan ke Nepal Kompol Eko dan Kompol Faizal. Keduanya dokter spesialis forensik Pusdokkes Polri," ujar Direktur Eksekutif DVI Kombes Anton Castilani di kompleks Mabes Polri, Selasa (28/4/2015) sore.

Dua anggota DVI tersebut, lanjut Anton, tidak fokus untuk mencari dan mengidentifikasi korban gempa warga negara Indonesia. Kedua personel DVI tersebut akan membantu proses identifikasi jenazah korban gempa yang ditemukan oleh tim SAR setempat.

"Jika memang ada korban yang warga negara Indonesia, baru dipisahkan dan dilakukan sesuai prosedur kami," ujar Anton. (Baca: Cari Anggota yang Hilang, Taruna Hiking Club Bandung Kirim Tim ke Nepal)

Kedua personel tersebut, lanjut Anton, akan melihat situasi di lokasi gempa terlebih dulu. Pengamatan itu untuk menentukan langkah selanjutnya, apakah membutuhkan tambahan personel atau apakah memerlukan peralatan tertentu untuk menunjang kerja tim. Kedua orang tersebut memiliki masa tugas 20 hari.

Jika setelah itu kedua personel tersebut masih dibutuhkan, akan diperpanjang. Namun jika tidak, mereka akan dipulangkan kembali ke Indonesia. Anton juga memastikan bahwa pihaknya belum menginventarisir data antemortem dari pihak keluarga WNI yang berada di Nepal. (Baca: Wali Kota Ridwan Kamil Kirim Tim Khusus ke Nepal)

Tim akan memastikan terlebih dahulu berapa WNI yang selamat dan berapa yang turut menjadi korban, baru akan dilakukan pendataan antemortem.

"Setelah dapat sinyal ada korban, kita akan mempertimbangkan untuk mendatangkan data keluarganya," ujar Anton.

Diberitakan, gempa bumi berkekuatan 7,9 skala richter mengguncang Nepal pada Sabtu (25/4/2015). Hingga Selasa ini, tercatat korban bencana tersebut mencapai 4.100 orang. Gempa yang juga menggoyang Tibet dan India ini dinyatakan sebagai gempa terburuk sejak 81 tahun terakhir. (Baca: Belum Jelas, Nasib 13 WNI di Nepal)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Nasional
Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com