"Polisi melangkahi Jokowi ini bukan kasus pertama yang kita dengar. Bahkan beberapa kali kepolisian bekerja di luar instruksi presiden," kata Ray saat ditemui di Jakarta, Jumat (24/4/2015).
Ia menyebutkan, salah satu contohnya, Jokowi beberapa kali menyampaikan agar Kepolisian tidak melakukan upaya-upaya kriminalisasi. Namun, yang dilakukan kepolisian justru sebaliknya. Kelanjutan proses hukum yang dilakukan kepada pimpinan KPK dan penetapan mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM, Denny Indrayana, menjadi buktinya.
Ray mengatakan, sikap tidak simpatik terhadap Presiden juga terlihat dalam pengangkatan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Wakil Kepala Polri. Pengangkatan tersebut dilakukan tanpa dikonsultasikan kepada Jokowi. Padahal, dalam undang-undang disebutkan bahwa pengangkatan Wakapolri dilakukan dengan melibatkan Presiden.
Namun, terakhir, saat membatalkan penahanan Bambang Widjojanto, Ray menduga karena ada perintah langsung dari Jokowi.
"Tiba-tiba Bambang tidak jadi ditahan. Baru kali itu ada langkah Presiden yang agak ampuh. Tetapi saya khawatir itu sikap sementara saja, dalam konteks agar Konferensi Asia-Afrika tidak teralihkan. Menjaga jangan sampai terjadi hal yang memalukan di mata internasional," kata Ray.
Untuk itu, Ray mengingatkan agar Presiden segera menyadari mengenai pentingnya reformasi Polri. Menurut Ray, jika terus dibiarkan, dikhawatirkan Jokowi akan kehilangan kewenangannya sebagai pemimpin tertinggi Polri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.