Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Diminta Reshuffle Kabinetnya jika Kasus Munir Tak Tuntas

Kompas.com - 11/04/2015, 20:17 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Harian Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras), Usman Hamid, mengatakan, Presiden Joko Widodo harus menepati komitmennya menuntaskan berbagai kasus pelanggaran HAM, salah satunya kasus pembunuhan aktivis HAM Munir Said Thalib. Menurut Usman, salah satu cara adalah dengan melakukan reshuffle kabinet jika anggota kabinet yang sekarang tak kunjung muntaskan kasus tersebut.

"(Dunia) internasional mempunyai harapan besar ke Jokowi untuk menuntaskan kasus Munir. Caranya bagaimana? Reshuffle kabinet," kata Usman di Jakarta, Sabtu (11/4/2015).

Ia menduga, penegak hukum di Indonesia setengah hati menyelesaikan kasus-kasus terkait pelanggaran HAM. Jokowi, kata Usman, harus memilih jaksa agung, kepala polri, dan menteri hukum dan HAM yang lebih peduli pada isu tersebut.

"Kalau memang jaksa agung, kapolri, menkumham, atau pejabat-pejabat penting lainnya tidak menunjukkan kemauan, rasa-rasanya kesempatan Jokowi untuk reshuffle (agar) bisa membuka jalan untuk penuntasan kasus Munir," kata Usman.

Ia menyadari dengan reshuffle, Jokowi berpotensi dijatuhkan oleh pihak tertentu. Menurut Usman, sejak awal memimpin Indonesia, Jokowi telah berhadapan dengan kekuatan besar yang mengekangnya. "Saya harap krisis yang dihadapi Jokowi tidak dihadapi untuk Munir. Persoalan HAM di Indonesia (merupakan) kewajiban negara untuk membongkar," kata Usman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com