Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Menkumham Antusias Ikut Sosialisasikan 4 Pilar MPR RI

Kompas.com - 13/03/2015, 09:53 WIB
advertorial

Penulis


Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Menkumham RI) Yasonna Hamonangan Laoly tertarik untuk ikut melakukan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI. Empat Pilar yang dimaksud ialah Pancasila Sebagai Dasar Negara dan Ideologi Negara, UUD NRI Tahun 1945 Sebagai Konstitusi Negara dan Ketetapan MPR RI, NKRI Sebagai Bentuk Negara, dan Bhinneka Tunggal Ika Sebagai Semboyan Negara.

"Sosialisasi Empat Pilar MPR RI ini tidak asing lagi bagi saya," ungkap Yasonna. Sebelum menjadi Menteri, ia merupakan anggota MPR RI, sehingga ia mengaku paham betapa pentingnya kegiatan sosialisasi yang dilakukan MPR RI ini. "Makanya saya datang ke MPR RI dan berbicara dengan Ketua MPR untuk menjajaki kerjasama Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di lingkungan Kemenkumham," tambah ia.

Antusiasme itu diungkapkan Yasonna langsung kepada Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan, Wakil Ketua MPR RI, Oesman Sapta, dan Ketua Badan Sosialisasi MPR RI, Ahmad Basarah. Pesan tersebut disampaikannya di Ruang Kerja Ketua MPR RI, Gedung Nusantara III, Kompleks Gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Kamis (12/3/2015).

Kemenkumham, menurut Yasonna, memiliki jaringan sampai ke daerah-daerah di seluruh wilayah Indonesia. Jumlah pegawai pun sangat besar. Itu sebabnya, diharapkan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI mampu meningkatkan wawasan pegawai di lingkungan Kemenkumham tentang nilai-nilai luhur bangsanya.

Zulkifli Hasan sangat mengapresiasi keinginan Menkumham untuk turut serta melakukan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI. Menurut ia, peran Kemenkumham dalam melakukan sosialisasi sangat strategis dan tepat sasaran, sebab Kemenkumham memiliki jaringan sampai ke daerah-daerah di seluruh Indonesia.

Konflik di Tubuh Golkar

Usai beraudiensi, Kemenkumham sempat mengungkapkan perihal konflik dan dualisme di tubuh partai Golkar. Menurutnya, persoalan yang membelit partai Golkar adalah masalah internal partai. Tidak ada usaha dari siapapun termasuk Kemenkumham untuk mencampuri atau melakukan politisasi. Intinya, ada dua munas yang menjadi masalah, yakni Munas Ancol dan Bali.

"Masalah muncul dari sana, dari dua Munas tersebut. Kami berpendapat bahwa dua munas itu sama-sama sah. Untuk itu daripada berlarut-larut, lebih baik mereka ishlah atau kalau memang terpaksa diselesaikan melalui pengadilan saja. Lebih baik diselesaikan secara cepat karena Golkar adalah partai besar dan aset bangsa," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com