Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Idrus Sebut Kabareskrim Bentuk Satgas Usut Pemalsuan Dokumen oleh Agung Cs

Kompas.com - 11/03/2015, 12:54 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar hasil Musyawarah Nasional IX Bali, Idrus Marham, mengatakan telah melayangkan laporan ke Badan Reserse Kriminal Polri terkait dugaan pemalsuan surat mandat dalam Munas Ancol oleh kelompok Agung Laksono. Idrus mengklaim bahwa Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Budi Waseso membentuk satuan tugas untuk mengusut laporan itu.

"Kabareskrim mengatakan, demi mempercepat penanganan kasus itu, beliau membentuk tim khusus, satgas, di kasus ini," ujar Idrus setelah melapor, Rabu (11/3/2015) siang.

Selain menyatakan komitmennya untuk mengusut kasus itu, kata Idrus, Budi juga meminta pengurus Golkar dari kubu Aburizal Bakrie untuk menyiapkan saksi dan dokumen pendukung untuk kasus tersebut. Kubu Aburizal menunjuk Wakil Ketua Umum Golkar Bidang Kepartaian Nurdin Halid untuk mempersiapkan saksi dan dokumen yang diminta penyidik.

Dalam kesempatan yang sama, Nurdin Halid mengutip pernyataan Budi bahwa laporan dari kubu Aburizal merupakan laporan besar dan akan segera ditindaklanjuti. Nurdin mengapresiasi komitmen Kabareskrim atas laporan tersebut. Dia berharap langkah Kabareskrim selanjutnya dapat menjadi titik cerah kisruh dualisme kepengurusan partai berlambang beringin tersebut.

Pengurus DPP Partai Golkar hasil Munas Bali menuduh kepengurusan Golkar hasil Munas Ancol telah memalsukan dokumen mandat hak suara dalam munas beberapa waktu lalu. Dari temuan pihak Aburizal, ada 133 surat mandat hak suara yang diduga dipalsukan. Pemalsuan itu terdiri dari kop surat, tanda tangan kader, dan stempel. Dugaan pemalsuan diketahui karena ada tanda tangan dari kader yang telah meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com