Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nurul Arifin: Kekacauan Pemerintahan Jokowi Ulah Koalisi Indonesia Hebat

Kompas.com - 26/01/2015, 20:15 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Politisi Partai Golkar Nurul Arifin menilai kekisruhan dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla bukan karena gangguan dari Koalisi Merah Putih (KMP). Nurul menilai kisruh di internal pemerintahan Jokowi-Kalla akibat koalisi mereka sendiri, yakni Koalisi Indonesia Hebat.

"Justru kekisruhannya bukan karena KMP akan menjadi penghalang seperti yang dikhawatirkan masyarakat, justru KMP ini lebih firm dalam posisi saat ini ialah mendukung. Kalau mengkritik ya mengkritif yang konstruktif. Kami melihat kekacauan ini dari keluarga KIH sendiri," kata Nurul dalam diskusi evaluasi 100 hari pemerintahan Jokowi-Kalla di Jakarta, Senin (26/1/2015).

Menurut dia, banyak hal yang tidak terintegrasi dengan baik dalam pemerintahan Jokowi-Kalla yang berjalan selama hampir tiga bulan ini. Sebagai kepala pemerintahan, Jokowi selaku Presiden dinilainya belum menjadi sosok panglima dalam pemerintahan.

Seharusnya, lanjut Nurul, Jokowi memiliki kepercayaan diri tinggi karena masyarakat mendukungnya. Namun, hal yang terjadi Jokowi justru tampak tidak memegang kendali karena diintervensi sana-sini.

"Saya tidak tahu apa yang menyebabkan beliau kurang berani mengambil keputusan. Jadi inilah yang menjadi kisruhnya pemerintahan yang tiga bulan pertama ini, ini menurut kami," ucap Nurul yang hadir sebagai perwakilan KMP.

Ke depannya, Nurul berharap Jokowi bisa lebih tampil untuk bisa mengintegrasikan pemerintahannya dengan gaya dan kemampuan dia sendiri.

KIH membantah

Dalam acara yang sama, politisi PDI-P Effendi Simbolon membantah penilaian Nurul. Menurut dia, bukan KIH yang mengganggu pemerintahan Jokowi. Effendi menyebut ada kelompok-kelompok kecil di lingkungan Istana yang dinilainya mengganggu pemerintahan.

"Oh, ternyata ada gumpalan-gumpalan kelompok yang lingkupi dia, ada Sudirman Said, Rini (Soemarno), Sofyan Djalil, kok bisa-bisanya tangani ekonomi? Sekolah dimana nih? Nah yang begini-begini akhirnya mengganggu pemerintahan itu, berdampak pada kebijakan turunannya," tutur Effendi.

Ia bahkan menuduh Rini dan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto sebagai pengkhianat di pemerintahan Jokowi. (Baca: Politisi PDI-P: Yang Punya Peluang, Sekarang Saatnya Makzulkan Jokowi!)

"Begitu kampanye, Rini nempel banget dengan Megawati, eh ternyata pecah kongsi, pengkhianat. Sama dengan yang namanya di pojok ini (Andi), enggak tahu diri, pengkhianat, anak baru kemarin kok bisa atur-atur republik ini?" sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com