Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalla: Bencana Nasional atau Bukan, Semuanya Akan Dibantu

Kompas.com - 15/12/2014, 12:34 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan, ada standar yang diatur dalam undang-undang untuk menetapkan suatu musibah sebagai bencana nasional. Pemerintah tidak akan membeda-bedakan penanganan musibah, baik yang ditetapkan sebagai bencana nasional maupun tidak.

"Standarnya ada aturannya itu, ya bencana nasional sama bencana biasa sama saja treatment-nya (perlakuan). Tidak ada bedanya sama sekali sebenarnya, tidak ada ukurannya bencana nasional. Semuanya juga akan dibantu," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Senin (15/12/2014), saat ditanya apakah longsor yang terjadi di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, akan ditetapkan sebagai bencana nasional atau tidak.

Ia menilai longsor di Banjarnegara terjadi karena masalah lingkungan. Bencana ini, menurut Kalla, sedianya dijadikan titik tolak untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan. "Ini bermacam-macam, masalah ekologi yang sudah harus diperbaiki. Itu mungkin tanamannya juga tipis," kata Kalla.

Politikus Partai Golkar ini menyampaikan, pemerintah prihatin dan bersedih atas peristiwa yang menimbulkan banyak korban ini. Pada Minggu (14/12/12014), Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melihat langsung lokasi bencana. Presiden Jokowi telah menginstruksikan agar fokus pada proses evakuasi korban. Berdasarkan pantauan Jokowi di lokasi bencana, kondisi para pengungsi relatif baik dan distribusi bantuan masih mencukupi.

Kendala yang terjadi hanya pada akses masuk alat-alat berat untuk membantu mempercepat proses evakuasi. Menurut Jokowi, alat-alat berat sulit menembus ke lokasi karena akses jalan yang rusak akibat longsor dan guyuran hujan. Namun, ia telah memerintahkan Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono untuk menyediakan eskavator ukuran kecil agar mudah mencapai titik longsor.

Longsor Banjarnegara terjadi pada Jumat (12/12/2014) pukul 18.00 WIB. Akibatnya, 54 rumah tertimbun tanah. Hingga Minggu sore, 35 korban jiwa telah diidentifikasi, sementara empat korban jiwa belum dapat diidentifikasi.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebelumnya menyampaikan, sedikitnya 500 warga yang mengungsi akibat bencana tanah longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara. Pemerintah berupaya bergerak cepat untuk membantu korban yang dievakuasi dari lokasi kejadian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Ingatkan BPKP Jangan Cari-Cari Kesalahan: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Jokowi Ingatkan BPKP Jangan Cari-Cari Kesalahan: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Nasional
Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Nasional
Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Nasional
Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Nasional
Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

Nasional
Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Nasional
Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Nasional
Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Nasional
Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Nasional
Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Nasional
Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Nasional
Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Nasional
Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Nasional
Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com