Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPP Hanura: Perppu SBY, Mubazir!

Kompas.com - 03/10/2014, 17:43 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Hanura Yuddy Chrisnandi mengatakan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (perppu) yang dikeluarkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono adalah suatu hal yang mubazir.

"Ini suatu kemubaziran. Masih banyak hal-hal yang lebih penting untuk dibuat perppu," ujar Yuddy, saat ditemui di Kantor DPP Hanura, Jakarta Pusat, Jumat (3/10/2014).

Menurut Yuddy, sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, SBY seharusnya menggunakan klausul untuk menolak Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah, saat masih dibahas dalam paripurna di DPR. Jika SBY benar-benar tulus dalam memilih pilkada secara langsung, kata Yuddy, seharusnya Partai Demokrat tidak melakukan aksi walk out dalam paripurna, sehingga mengurangi suara fraksi pendukung pilkada langsung di DPR.

Meskipun demikian, kata Yuddy, perppu tersebut secara subyektif akan menyelamatkan citra SBY dalam masa akhir jabatannya sebagai presiden. Hal itu juga dinilai sebagai langkah mengembalikan hak-hak demokrasi rakyat dalam pilkada langsung.

"Paling tidak, perppu bisa menyelamatkan SBY, dan menyelamatkan hak rakyat yang dipasung dalam Undang-Undang Pilkada," kata Yuddy.

Seperti diketahui, SBY telah menandatangani dua perppu sebagai pengganti Undang-Undang Pilkada. Perppu Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota. Dalam perppu ini, Presiden menekankan, sekaligus mencabut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota yang mengatur bahwa kepala daerah dipilih oleh DPRD. Kemudian, Perppu Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

Inti perppu ini, menurut SBY, untuk menghapus tugas dan wewenang DPRD untuk memilih kepala daerah. Kedua perppu tersebut, nantinya masih akan dibahas oleh DPR untuk kemudian diberikan persetujuan.

Yuddy mengatakan, dalam hal ini dibutuhkan keseriusan SBY untuk berkomunikasi dengan Koalisi Merah Putih agar menyetujui perppu tersebut. Hal itu beralasan, karena sebagian besar kursi parlemen, saat ini diisi oleh fraksi-fraksi yang tergabung dalam koalisi tersebut.

"Masalahnya, apakah SBY sungguh-sungguh? Apakah SBY punya itikad baik dalam mendukung demokrasi?" ujar Yuddy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

Nasional
[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

Nasional
Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Pelaku Judi 'Online' Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Pelaku Judi "Online" Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com