Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Anggota Dewan Dilantik, Kader Golkar Akan Lawan Aburizal

Kompas.com - 22/09/2014, 16:06 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Perlawanan terhadap Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie diyakini akan semakin keras dari internal partainya pada Oktober 2014. Pada saat itu, semua anggota legislatif terpilih telah dilantik sehingga semakin berani melawan kepemimpinan Aburizal di Golkar.

Ketua Koordinator Eksponen Ormas Tri Karya Golkar, Zainal Bintang, menjelaskan, penolakan kepemimpinan Aburizal telah banyak dilontarkan oleh kader Golkar di daerah. Namun, para kader Golkar itu masih sembunyi-sembunyi melawan Aburizal karena khawatir dipecat dan dibatalkan pelantikannya sebagai anggota legislatif terpilih.

"Puncaknya nanti setelah 1 Oktober, setelah semua anggota legislatif dilantik. Kita akan suarakan penolakan kepada Aburizal untuk menyongsong 8 Oktober (munas)," kata Zainal, saat dihubungi, Senin (22/9/2014).

Zainal menegaskan, perlawanan kepada Aburizal muncul setelah tidak adanya respons untuk menggelar Munas IX paling lambat 4 Oktober 2014. Padahal, kata Zainal, masa jabatan Aburizal di Golkar berakhir sampai 8 Oktober 2014.

Zainal melanjutkan, dirinya mewakili ormas pendiri Golkar telah menggelar konsolidasi bersama kader Golkar Sumatera di Kepulauan Batam. Dalam satu pekan ke depan, Zainal akan ke Samarinda untuk berkonsolidasi dengan kader Golkar se-Kalimantan dan dilanjutkan dengan konsolidasi kader Golkar Pulau Jawa di Surabaya, Jawa Timur.

"Kita sudah melakukan kajian. Kita pegang dasar hukum untuk menggulingkan Aburizal. Lihat saja nanti," ujarnya.

Sebelumnya, Zainal menyatakan sikap Aburizal melahirkan pemberontak internal Golkar di daerah. Banyak kader Golkar di daerah yang sakit hati kepada Aburizal karena dipecat atau digagalkan menjadi anggota legislatif terpilih setelah menyuarakan penyelenggaraan Munas IX pada 2014. (Baca: "Aburizal Melahirkan Pemberontak di Daerah yang Siap Menggulingkannya")

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Nasional
Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Nasional
Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Nasional
Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Nasional
Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Nasional
Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Nasional
Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Nasional
Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Nasional
KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com