"Surat pengunduran diri Pak Jero sudah diterima Presiden pagi tadi," ujar Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha di Kantor Presiden, Jakarta, seusai sidang kabinet paripurna, Jumat.
Julian menuturkan, pengumuman pengunduran diri Jero itu disampaikan Presiden dalam sidang kabinet yang tak dihadiri Jero. Ketidakhadiran Jero, sebut Julian, disebabkan Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat itu sudah mundur dari kabinet.
Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung mengatakan, Presiden akan mengangkat menteri ESDM ad interim sampai pemerintahan berakhir pada 20 Oktober mendatang.
"Soal siapa yang ditunjuk, kami tunggu putusan Presiden karena beliau yang paling berwenang. Mungkin awal minggu depan sudah ada penggantinya," ucap Chairul.
Jero disangka melakukan pemerasan. Menurut KPK, nilai uang yang diduga diterima Jero sekitar Rp 9,9 miliar. Uang tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi Jero, termasuk pencitraan. Uang itu juga ada yang digunakan untuk pihak lain.
Setelah dilantik menjadi Menteri ESDM, menurut KPK, Jero meminta besaran dana operasional menteri (DOM) ditambah. Jero juga diduga memerintahkan anak buahnya untuk mengupayakan penambahan tersebut.
Salah satu cara yang diperintahkan untuk meningkatkan dana operasional menteri itu adalah dengan menggelar rapat-rapat yang sebagian besar merupakan rapat fiktif. Selain itu, ada juga cara berupa pengumpulan dana dari rekanan proyek di Kementerian ESDM.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.