Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/08/2014, 13:37 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono mengakui, sikapnya terkait penyelenggaraan Musyawarah Nasional (Munas) Golkar tetap berseberangan dengan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie. Atas perbedaan sikap ini, Agung sempat terancam dipecat. Menurut dia, pembatalan pemecatan itu tak mengubah sikapnya.

"Saya tetap menghormati meskipun saya berbeda pendapat. Beliau kan Ketua Umum, ya saya hormati. Tidak berarti berubah sikap saya. Namun, sebaiknya tidak menimbulkan pada pemecatan, pemberhentian," kata Agung seusai acara pidato kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8/2014).

Menurut Agung, isu pemecatan itu sangat tidak relevan dan tidak mendidik. Hal ini, kata Agung, bertentangan dengan semangat Partai Golkar yang memberikan ruang atas perbedaan pendapat. Dia menilai, pemecatan baru bisa dilakukan apabila ada kader yang benar-benar melakukan pelanggaran.

"Yang memang jelas-jelas merugikan nama baik partai, melakukan pencurian, tindakan korupsi, atau tindakan pelanggaran kriminal. Kalau hanya berbeda pendapat masa sih? Ini logika saya berdasar pada semangat berdemokrasi," kata Agung.

Seperti diberitakan sebelumnya, pilihan sikap Agung terkait pelaksanaan munas berbeda dengan keinginan Aburizal. Ia menginginkan munas digelar sesuai AD/ART partai, yaitu Oktober 2014. Sementara itu, Aburizal menegaskan bahwa munas dilakukan tahun 2015 sesuai amanat Munas Golkar tahun 2009. 

Menurut Agung, sikapnya itu bukan sikap pribadi, melainkan partai, yang harus menjalankan AD/ART yang menyebutkan periode kepengurusan hanya lima tahun sehingga masa bakti kepengurusan Aburizal selesai pada Oktober 2014 ini.

"Tidak boleh ada pemaksaan. Hari gini masa dipaksa-paksa," ungkap Ketua Umum Kosgoro 57 itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com