Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Sebut 99 Persen, Nyatanya Kim Jong Un Menang 100 Persen

Kompas.com - 06/08/2014, 16:18 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Calon presiden Prabowo Subianto menyebut Pemilu Presiden 2014 di Indonesia layaknya pemilu di negara totaliter, fasis, dan komunis. Penilaian itu disampaikan Prabowo saat sidang perselisihan hasil pemilu presiden di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat, Rabu (6/8/2014).

Dalam sidang, Prabowo memberi contoh dirinya dan Hatta Rajasa tidak mendapat suara sama sekali di ratusan tempat pemungutan suara (TPS) saat pilpres pada 9 Juli lalu. Padahal, kata Prabowo, dirinya dan Hatta didukung hingga tujuh parpol.

Awalnya, Prabowo menyebut hal seperti itu hanya terjadi di negara totaliter di Korea Utara. Belakangan, ia meralat pernyataannya.

"Saya ralat, di Korea Utara pun tidak terjadi, mereka bikin 99 persen. Di kita (Indonesia) ada yang 100 persen. Ini luar biasa, ini hanya terjadi di negara totaliter, fasis, komunis," kata Prabowo.

Namun, merujuk pemberitaan kantor berita Korea Utara, KCNA, pada Maret 2014, pemimpin negeri itu, Kim Jong Un, memperoleh suara 100 persen dalam pemilihan umum parlemen Korea Utara. (baca: Pemilu Korut, Kim Jong Un Menang 100 Persen)

Kim Jong Un memenangi semua suara di daerah pemilihan yang diwakilinya dalam pemilu yang digelar pada Minggu (9/3/2014). Kemenangan ini membuat Kim Jong Un resmi bergelar anggota parlemen, sebuah gelar yang menambah deretan gelarnya yang sudah sangat panjang itu.

Dalam pernyataannya di hadapan sembilan hakim konstitusi, Prabowo juga menyebut adanya pembakaran posko pemenangan Prabowo-Hatta di Banyuwangi, Jawa Timur.

Namun, Ketua Tim Merah Putih yang mendukung Prabowo-Hatta di Kabupaten Banyuwangi, Eko Susilo Nurhidayat, mengatakan, tidak ada pembakaran posko kampanye Prabowo-Hatta di Banyuwangi. Yang ada hanyalah pelemparan batu. (baca: Tim Merah Putih Bantah Klaim Prabowo soal Posko Terbakar di Banyuwangi)

Prabowo menuding terjadi kecurangan dalam Pilpres 2014 secara terstruktur, terencana, dan masif oleh penyelenggara pemilu. Pasangan nomor urut satu itu menolak keputusan KPU yang menetapkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden terpilih 2014-2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Nasional
Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Nasional
KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

Nasional
Jokowi: 'Feeling' Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Jokowi: "Feeling" Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Nasional
Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Nasional
PKS Pertimbangkan Wali Kota Depok Maju Pilkada Jabar

PKS Pertimbangkan Wali Kota Depok Maju Pilkada Jabar

Nasional
Jemaah Umrah Indonesia Diizinkan Masuk Arab Saudi Lebih Cepat

Jemaah Umrah Indonesia Diizinkan Masuk Arab Saudi Lebih Cepat

Nasional
Pemerintahan Prabowo-Gibran Diprediksi Mirip Periode Kedua Jokowi

Pemerintahan Prabowo-Gibran Diprediksi Mirip Periode Kedua Jokowi

Nasional
Kasus Eddy Hiariej Mandek, Wakil Ketua KPK Klaim Tak Ada Intervensi

Kasus Eddy Hiariej Mandek, Wakil Ketua KPK Klaim Tak Ada Intervensi

Nasional
Nasdem Klaim Ratusan Suara Pindah ke Partai Golkar di Dapil Jabar I

Nasdem Klaim Ratusan Suara Pindah ke Partai Golkar di Dapil Jabar I

Nasional
PKB Masih Buka Pintu Usung Khofifah, tetapi Harus Ikut Penjaringan

PKB Masih Buka Pintu Usung Khofifah, tetapi Harus Ikut Penjaringan

Nasional
Temui Wapres Ma'ruf, Menteri Haji Arab Saudi Janji Segera Tuntaskan Visa Jemaah Haji Indonesia

Temui Wapres Ma'ruf, Menteri Haji Arab Saudi Janji Segera Tuntaskan Visa Jemaah Haji Indonesia

Nasional
Sinyal PKS Merapat ke Prabowo, Fahri Hamzah: Ketiadaan Pikiran dan Gagasan

Sinyal PKS Merapat ke Prabowo, Fahri Hamzah: Ketiadaan Pikiran dan Gagasan

Nasional
Polri Pastikan Beri Pengamanan Aksi 'May Day' 1 Mei Besok

Polri Pastikan Beri Pengamanan Aksi "May Day" 1 Mei Besok

Nasional
Menko PMK Ungkap Pembangunan Lumbung Pangan di Papua Tengah Bakal Selesai Tahun Ini

Menko PMK Ungkap Pembangunan Lumbung Pangan di Papua Tengah Bakal Selesai Tahun Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com