Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nusron: Golkar Tak Boleh Disandera Elite Partai

Kompas.com - 23/07/2014, 18:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Wakil Bendahara Partai Golkar Nusron Wahid mengatakan, Golkar perlu melakukan evaluasi besar-besaran atas kegagalan mereka dalam Pemilu Presiden 2014. Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor itu mengatakan, Golkar tidak boleh disandera oleh kepentingan elite partai tersebut.

Menurut Nusron, Golkar di bawah kepemimpinan Ketua Umum Aburizal Bakrie telah gagal mencapai target perolehan suara dalam Pemilu Legislatif April 2014. Jumlah kursi yang diperoleh Golkar di DPR periode 2014-2019 berkurang 15 kursi dibanding periode 2009-2014.

Kegagalan itu berlanjut pada Pemilu Presiden 2014. Golkar tidak dapat mengajukan calon presiden maupun calon wakil presidennya sendiri. Koalisi yang dibentuk Golkar, dengan mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, juga terkalahkan oleh pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Nusron mengatakan, apa yang terjadi pada Golkar saat ini adalah elite partai hanya memperjuangkan apa yang terbaik untuk dirinya sendiri, bukan untuk rakyat dan bangsa Indonesia.

"Golkar tidak boleh disandera oleh oknum pengurus, elite, dan kelompoknya sehingga kesannya menutup forum evaluasi dengan dalih dan argumen akal-akalan," kata Nusron dalam keterangan pers kepada Kompas.com, Rabu (23/7/2014).

Nusron yang telah diberhentikan dari Golkar itu mengatakan, partai tersebut bukan milik ketua umum, sekretaris jenderal, maupun pengurus partai tersebut. Golkar sudah menjadi milik rakyat dan bangsa Indonesia. Ia berpendapat bahwa evaluasi terhadap Golkar dapat dilakukan dengan menggelar musyawarah nasional pada tahun ini.

"Tidak ada yang harus ditunda atau dipercepat. Kondisi saat ini, Partai Golkar membutuhkan forum evaluasi besar-besaran. Forum itu adalah munas lima tahun. Ingat ketika dilantik pengurus itu periodenya 2009-2014, bukan 2015," kata Nusron.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

Nasional
[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

Nasional
Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com