Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Rhoma Minta Kubu Jokowi dan Prabowo Jaga Situasi Kondusif

Kompas.com - 20/07/2014, 12:09 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Raja dangdut Rhoma Irama angkat bicara terkait situasi menjelang pengumuman resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) hasil pilpres 2014. Rhoma melihat, ada potensi berlawanan dari dua kubu yang mengacu pada hasil quick count lembaga survei.

"Karena saya melihat ada dua kelompok yang berbeda. Oleh karena itu ini ada potensi berlawanan. Jadi kita harus taat azas-lah. Jadi bukan berdasarkan quick count, tapi dari real count KPU," kata pria yang juga pernah diusung sebagai calon presiden oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini. saat jumpa pers di kediamannya di Kelurahan Pela Mampang, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Minggu (20/7/2014).

Sebagai tokoh nasional dan ulama, kata Rhoma, dirinya mengajak seluruh masyarakat untuk menegakan sportivitas. Ia meyakini, di bulan suci ini masyarakat tidak akan terpancing dengan isu-isu yang membuat situasi tidak kondusif.

"Pertama pelaksanaan pilpres ini kan dibulan Ramadhan, umat Islam dapat meredam. Dan itu berpengaruh besar. Kedua ada momen world cup juga," ujar Rhoma.

Melalui pesta olah raga sepak bola sedunia tersebut, Rhoma mengajak publik mengambil contoh sportivitas yang ditunjukan, baik oleh pesepak bola ataupun wasit yang memimpin jalannya pertandingan. "Jadi itu pelajaran politik bagi dunia," katanya.

Sebelumnya, merilis video dengan mengangkat lagu yang pernah dibuatnya tahun 1985, berjudul "stop permusuhan, stop perdebatan", dengan maksud mengajak masyarakat menjaga situasi tertib dan kondusif menjelang pengumuman KPU terkait pilpres. Lagu yang dirilis ini, memuat tayangan video dirinya saat melakukan kampanye di Palembang. Tayangan video tersebut dapat dilihat melalui Youtube.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Nasional
Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Nasional
Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Nasional
Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com