Juru Bicara KPK Johan Budi mengatakan, tiga pekan lalu, KPK bersama PPATK telah menggelar ekspose atau gelar perkara bersama terkait dengan transaksi mencurigakan caleg dalam pemilu 2014 ini.
"Saat ini sedang dilakukan telaah lebih lanjut, ada beberapa laporan caleg incumbent," kata Johan di Jakarta, Senin (30/6/2014).
Informasi yang diperoleh Kompas.com dari internal PPATK, ada 30 nama caleg yang transaksinya dianggap mencurigakan. Diduga, ada aliran dana tidak wajar yang masuk ke rekening terkait dengan caleg tersebut. PPATK pun telah menyerahkan nama-nama caleg itu kepada KPK.
Johan mengatakan, pihaknya akan menelusuri apakah ada indikasi tindak pidana korupsi yang berkaitan dengan rekening caleg petahana tersebut. Jika ditemukan bukti awal, terbuka kemungkinan KPK meningkatkan penanganan laporan ini ke tahap penyelidikan.
"Bisa, tergantung hasil telaah Direktorat Gratifikasi KPK. Saya belum tahu hasil akhirnya," ujar Johan.
Sebelumnya, Wakil Kepala PPATK Agus Susanto juga mengungkapkan temuan aliran dana mencurigakan Rp 11 miliar terkait Pemilu Legislatif 9 April 2014. Transaksi Rp 11 miliar ini diduga berkaitan dengan jual beli kursi dalam pileg. Transaksi ini diduga melibatkan seorang caleg dan seorang kepala daerah di Pulau Jawa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.