Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LSI: Tinggal Terpaut 6 Persen, Elektabilitas Prabowo Terus Kejar Jokowi

Kompas.com - 26/06/2014, 14:32 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pada 13 hari menjelang pelaksanaan pemilihan presiden, pasangan calon presiden dan wakil presiden Jokowi-Jusuf Kalla masih berada di posisi teratas dengan tingkat dukungan 45 persen. Sementara itu, pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mendapat dukungan 38,7 persen.

Demikian hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pada rentang waktu 1-9 Juni 2014. "Selisih kemenangan dua calon ini hanya 6,3 persen," ujar peneliti LSI Fitri Hari dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (26/6/2014).

Elektabilitas Prabowo, berdasarkan survei LSI, terus mendekati Jokowi. Pada bulan September 2013, elektabilitas Jokowi masih di angka 50,3 persen, sedangkan Prabowo hanya 11,1 persen. Bulan Maret 2013, LSI kembali menggelar survei, elektabilitas Jokowi turun menjadi 46,3 persen dan Prabowo meningkat dua kali lipat menjadi 22,1 persen.

Survei LSI pada awal Mei, elektabilitas Jokowi yang sudah dipasangkan dengan Jusuf Kalla masih juga turun sampai 35,42 persen. Sementara itu, elektabilitas Prabowo naik tipis menjadi 22,75 persen.

Menurut Fitri, naik dan turunnya elektabilitas kedua calon ini sangat dipengaruhi upaya kampanye positif dan kampanye negatif yang dilakukan keduanya. Kampanye positif yang dimaksud yakni dengan meningkatkan kualitas kandidat capres dan cawapres beserta program-programnya.

Di sisi lain, kampanye negatif adalah upaya membuka kekurangan lawan untuk menggerus elektabilitas. "Upaya upgrading dan downgrading ini yang diprediksi akan terus dilakukan tim sukses kedua kandidat pada sisa masa kampanye kali ini," kata Fitri.

Adapun survei ini dilakukan pada 1-9 Juni 2014 dengan melibatkan 2.400 pemilih di 33 provinsi. Metode penelitian dijalankan secara standar dengan teknik multistage random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka.

Margin of error penelitian ini yakni dua persen. Survei dilengkapi dengan riset kualitatif melalui focus group discussion, in-depth interview, dan media analisis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Nasional
Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Nasional
Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com