Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Pilpres Harusnya Menyenangkan, Jangan Menakutkan

Kompas.com - 25/06/2014, 06:50 WIB
Indra Akuntono

Penulis

PALEMBANG, KOMPAS.com — Calon presiden Joko Widodo menyayangkan terjadinya bentrok antarpendukung capres yang terjadi di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (24/6/2014).

"Politik itu kegembiraan. Pilpres pun harusnya jadi kegembiraan politik. Jangan sampai kampanye ini menjadi suatu hal yang menakutkan," kata Jokowi, di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa malam. Menurut dia, bentrokan tersebut tak perlu terjadi jika semua pihak mengerti konteks demokrasi yang harus dijalankan.

Seharusnya, kata Jokowi, pemilu presiden merupakan pesta demokrasi yang menyenangkan, jauh dari segala intimidasi dan kekerasan. Keamanan dan kenyamanan dalam pilpres itu juga yang ia anggap berkaitan erat dengan tingkat partisipasi pemilih pada hari pemungutan suara nanti.

Jokowi menambahkan, salah satu hal yang dapat memicu friksi di antara masyarakat adalah kampanye hitam yang menyudutkan capres tertentu dengan isu SARA. Dia pun meminta semua kader, tokoh masyarakat, serta aparat kepolisian untuk mengedukasi dan melakukan tindakan antisipatif pada semua kegiatan politik yang berpotensi menimbulkan masalah.

"Ajarilah rakyat kita dengan cara intelek, mencerdaskan, dan menggembirakan. Saya minta kader dan relawan berbuat santun karena budaya kita bukan budaya kekerasan," tutur Jokowi.

Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan orang yang tergabung dalam massa pendukung capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan massa pendukung Jokowi-Jusuf Kalla terlibat aksi saling lempar batu di perempatan Ngabean, Kota Yogyakarta, Selasa. Bentrok tidak berlangsung lama karena polisi yang sudah bersiaga bisa menghalau massa.

Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Slamet Santoso yang turun langsung ke lokasi mengatakan, bentrok ini melibatkan massa dari Prabowo-Hatta yang baru saja mengikuti kampanye di Bantul dan massa Jokowi-JK yang usai mengikuti kirab budaya di alun-alun. Kedua massa itu bertemu di perempatan Ngabean.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Nasional
Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi: Bagus, Bagus...

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi: Bagus, Bagus...

Nasional
PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

Nasional
Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Nasional
Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Nasional
Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com