Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasto: Alam Bawah Sadar Prabowo Dukung Jokowi

Kompas.com - 16/06/2014, 05:08 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Juru bicara pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Hasto Kristiyanto, menilai sikap calon presiden Prabowo Subianto yang menyetujui dan memuji paparan calon presiden Joko Widodo dalam debat capres bukanlah sesuatu yang dibuat-buat. Menurut Hasto, calon presiden nomor urut 1 itu telah mengakui kualitas kepemimpinan Jokowi.

“Spontan. Alam bawah sadar Prabowo mendukung program Jokowi," kata Hasto melalui siaran pers seusai acara debat, Minggu (15/6/2014) malam. Dari cara menjawab yang sangat normatif, menurut Hasto, Prabowo terlihat tidak paham mengenai ekonomi kreatif yang ditanyakan Jokowi.

Alhasil, kata Hasto, setelah Jokowi menjelaskan bahwa ekonomi kreatif ini dilakukan oleh sebagian besar orang muda berupa desain, teknologi informasi, wisata kuliner, ataupun animasi, mantan Danjen Kopassus itu baru mengerti dan langsung mengaku setuju. “Ini sungguh tragis bagi sosok yang memperjuangkan ekonomi kerakyatan," ujar dia.

Menurut Hasto, Prabowo tidak paham soal ekonomi kreatif karena terlalu banyak beretorika dengan menjabarkan angka-angka besar seperti kebocoran anggaran sebesar Rp 1.000 triliun. Adapun Jokowi, ujar dia, lebih fokus pada hal-hal sederhana, tetapi realistis dan terukur.

“Kini tinggal rakyat yang pilih apakah mau memilih pemimpin yang bicara angka-angka besar, pandai bercerita, tetapi miskin pengalaman, atau bicara pemimpin yang sederhana, (yang) bicara dengan bahasa rakyat, tidak meluap-luap, tetapi membumi pada kebutuhan rakyat,” kata Hasto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com