Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemred Tabloid “Obor Rakyat“ Bukan Alumnus STT Telkom

Kompas.com - 16/06/2014, 00:05 WIB


BANDUNG, KOMPAS.com
— Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Telkom menyatakan bahwa pemimpin redaksi tabloid Obor Rakyat, Setyardi Budiono, bukanlah alumnus kampus tersebut. Meski pernah kuliah di STT Telkom, Setyardi tidak dapat disebut sebagai alumnus karena tidak menyelesaikan studinya.

"Alumnus Universitas Telkom adalah seseorang yang pernah menempuh dan dinyatakan lulus pendidikan pada program studi atau program pendidikan khusus atau program–program lain yang diselenggarakan oleh Universitas Telkom," demikian penjelasan Dwi Joko Purwanto, Kepala Bagian Sekretaris Pimpinan Telkom University, dalam siaran pers, Minggu (15/6/2014).

Ia mengatakan, hal itu berdasarkan Keputusan Dewan Pengurus Yayasan Pendidikan Telkom Nomor KEP. 0318/00/SET-O4IYPT/2014 tentang Statuta Universitas Telkom Pasal 58 tentang Alumni. 

"Setelah kami menelusuri data di bagian akademik, diketahui bahwa memang ada mahasiswa bernama Setiyardi, angkatan 1991 Jurusan Teknik Elektro dengan Nomor Induk Mahasiswa (NIM) 111910640. Namun demikian, tidak ada data yang menjelaskan status kelulusannya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa yang bersangkutan memang pernah menempuh pendidikan di STT Telkom, namun tidak menyelesaikan studinya (drop out)," jelas Dwi.

Pernyataan STT Telkom mengklarifikasi adanya pemberitaan di sejumlah media massa yang menyebutkan pemimpin redaksi tabloid Obor Rakyat sebagai lulusan (alumnus) STT Telkom. Tabloid yang berisi serangan terhadap Joko Widodo itu tengah menjadi sorotan karena dinilai sebagai kampanye hitam.

Meski dikritik Dewan Pers, pengelola tabloid tersebut membantah bahwa perbuatannya merupakan bagian dari jurnalistik. Setyardi saat ini mengaku sebagai staf ahli Staf Khusus Presiden Bidang Pembangunan Daerah Velix Wanggai. Ia juga tercatat sebagai komisaris PT Perkebunan Nusantara VIII.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com