Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Kasus Babinsa Terbukti, Tim Jokowi-JK Minta Tanggung Jawab Pati TNI

Kompas.com - 07/06/2014, 17:46 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Tim pemenangan capres-cawapres Joko Widodo dan Jusuf Kalla meminta para komandan kesatuan atau petinggi TNI bertanggung jawab jika kasus babinsa yang mengajak warga memilih pasangan capres dan cawapres tertentu terbukti.

"Kalau babinsa itu betul, yang kita sinyalemen di berbagai daerah, yang tanggung jawab harus jelas. Tidak mungkin tidak diperintah oleh satuan di atasnya. Apakah komandan koramilnya atau komandan satuannya. Jangan prajurit paling bawah selalu jadi ujung tombak dan dikorbankan," kata Ketua Tim Pemenangan Jokowi-JK, Tjahjo Kumolo, dalam jumpa pers di media center Jokowi-JK, di Jakarta, Sabtu (7/6/2014).

Tjahjo yang juga Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia perjuangan ini menyatakan, sejauh ini, pihak TNI menyatakan belum menemukan oknum babinsa yang diduga melakukan pelanggaran tersebut. Tjahjo tidak mau berspekulasi siapa dalang di balik kasus babinsa tersebut.

"Kapuspen (Kepala Pusat Penerangan TNI) masih belum bisa menemukan siapa babinsa yang diindikasikan tersebut, dan apakah betul dia merupakan prajurit TNI," ujar Tjahjo.

"Kita berpegang pada pernyataan Bapak Presiden SBY sebagai panglima tertinggi, pernyatan Kepala Staf (TNI), Kapolri, yang menyatakan netral dari panglima tertinggi sampai prajurit terbawah," ujar Tjahjo.

Meski demikian, Tjahjo mengatakan, pola tersebut sudah ada sejak lama. "Indikasi itu sudah kami lihat, tidak hanya sekarang tapi pola lama yang sudah dikemas baru. Metode survei, lho kenapa survei baru sekarang, kok enggak bulan lalu atau setelah tanggal 9. Jadi mau survei kan boleh," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Nasional
Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi: Bagus, Bagus...

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi: Bagus, Bagus...

Nasional
PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

Nasional
Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Nasional
Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Nasional
Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com