Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil Sekjen PKS Bantah Mobilisasi Pasukan Siber

Kompas.com - 05/06/2014, 17:01 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Keadilan Sosial membantah bahwa partainya secara khusus memobilisasi pasukan siber untuk mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. PKS menilai kadernya yang aktif di media bertindak secara sporadis dan sukarela.

"Bahwa banyak kader PKS yang aktif di media sosial, iya. Tapi tidak ada mobilisasi secara khusus," kata Wakil Sekretaris Jenderal PKS Mahfuz Sidiq di kompleks Gedung MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (5/6/2014).

Anggota Komisi I DPR itu mengatakan, PKS melakukan pengamatan terhadap aktivitas di media sosial. Berdasarkan hasil pengamatan itu, kata dia, terlihat bahwa kader-kader PKS melakukan kreativitas masing-masing.

"Yang terjadi adalah kreativitas masing-masing untuk mempromosikan dan secara spontan meng-counter upaya-upaya yang menyerang Prabowo-Hatta," ucapnya.

Mahfuz mengatakan, dia memang pernah menginisiasi sekaligus menjadi penanggung jawab pembentukan gerakan sosial media PKS untuk menargetkan 500.000 pengguna media sosial. Kendati demikian, pengguna media sosial PKS saat ini tidak lagi terorganisasi.

Sebelumnya, juru bicara tim kampanye nasional Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa, Nurul Arifin, mengatakan, koalisi Merah Putih yang menyokong Prabowo-Hatta memiliki pasukan siber yang lengkap. Dia juga mengatakan, pasukan ini mayoritas berasal dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Anggota Komisi II DPR itu menyatakan, pasukan tersebut ditugaskan secara khusus untuk mengelola berbagai isu terkait pemilu presiden mendatang. Selain itu, kata dia, mereka juga bertugas merespons isu-isu yang merugikan kubu Prabowo-Hatta.

Selain itu, Juru Bicara PKS Mardani Alisera mengatakan bahwa PKS mengerahkan 120 jenderal "tempur" di media sosial untuk memenangkan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Setiap jenderal itu memiliki 100.000 prajurit yang terdiri dari kader dan simpatisan PKS.

"Untuk media sosial, kami gabung dengan Gerindra dan PAN. Dari kami ada sekitar 120 jenderal, semua jagoan," kata Mardani sebagaimana dikutip harian Kompas, Kamis (5/6/2014).

Menurut dia, para jenderal media sosial itu bertugas membangun persepsi kekuatan Prabowo-Hatta. Targetnya, meyakinkan masyarakat bahwa Prabowo-Hatta layak dipilih menjadi pemimpin bangsa.

Selain kampanye di media sosial, PKS bertugas menyiapkan 550.000-an saksi yang akan disebar mengamankan suara pasangan di semua tempat pemungutan suara. Sekitar 250.000 orang di antaranya disiapkan untuk menjaga TPS-TPS di perkotaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ingin Duetkan Kaesang dengan Zita Anjani, PAN: Sudah Komunikasi

Ingin Duetkan Kaesang dengan Zita Anjani, PAN: Sudah Komunikasi

Nasional
Ada Tiga Anak Yusril, Ini Susunan Lengkap Kepengurusan Baru PBB

Ada Tiga Anak Yusril, Ini Susunan Lengkap Kepengurusan Baru PBB

Nasional
Polri Usut Dugaan Pidana Terkait Serangan 'Ransomware' di PDN

Polri Usut Dugaan Pidana Terkait Serangan "Ransomware" di PDN

Nasional
Siap Kembalikan Uang, SYL: Tetapi Berapa? Masa Saya Tanggung Seluruhnya...

Siap Kembalikan Uang, SYL: Tetapi Berapa? Masa Saya Tanggung Seluruhnya...

Nasional
Heru Budi: Rusunawa Marunda Bakal Dibangun Ulang, Minimal 2 Tower Selesai 2025

Heru Budi: Rusunawa Marunda Bakal Dibangun Ulang, Minimal 2 Tower Selesai 2025

Nasional
Pusat Data Nasional Diretas, Pengamat Sebut Kemekominfo-BSSN Harus Dipimpin Orang Kompeten

Pusat Data Nasional Diretas, Pengamat Sebut Kemekominfo-BSSN Harus Dipimpin Orang Kompeten

Nasional
SYL Mengaku Menteri Paling Miskin, Rumah Cuma BTN Saat Jadi Gubernur

SYL Mengaku Menteri Paling Miskin, Rumah Cuma BTN Saat Jadi Gubernur

Nasional
Uang dalam Rekening Terkait Judi Online Akan Masuk Kas Negara, Polri: Masih Dikoordinasikan

Uang dalam Rekening Terkait Judi Online Akan Masuk Kas Negara, Polri: Masih Dikoordinasikan

Nasional
Anak-anak Yusril Jadi Waketum, Bendahara, dan Ketua Bidang di PBB

Anak-anak Yusril Jadi Waketum, Bendahara, dan Ketua Bidang di PBB

Nasional
Satgas Judi Online Gelar Rapat Koordinasi Bareng Ormas Keagamaan

Satgas Judi Online Gelar Rapat Koordinasi Bareng Ormas Keagamaan

Nasional
MUI Dorong Satgas Pemberantasan Judi Online Bekerja Optimal

MUI Dorong Satgas Pemberantasan Judi Online Bekerja Optimal

Nasional
Saat SYL Singgung Jokowi Pernah Jadi Bawahannya di APPSI...

Saat SYL Singgung Jokowi Pernah Jadi Bawahannya di APPSI...

Nasional
MUI Apresiasi Rencana Kemenag Edukasi Calon Pengantin Terkait Bahaya Judi Online

MUI Apresiasi Rencana Kemenag Edukasi Calon Pengantin Terkait Bahaya Judi Online

Nasional
Pengadilan Tipikor Bakal Adili Lagi Perkara Hakim MA Gazalba Saleh

Pengadilan Tipikor Bakal Adili Lagi Perkara Hakim MA Gazalba Saleh

Nasional
Kemenag Minta Penghulu Edukasi Bahaya Judi 'Online' ke Calon Pengantin

Kemenag Minta Penghulu Edukasi Bahaya Judi "Online" ke Calon Pengantin

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com