Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Atas Kertas, Prabowo-Hatta Unggul Dibanding Jokowi-JK

Kompas.com - 19/05/2014, 19:51 WIB
Meidella Syahni

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Di atas kertas, pasangan bakal calon presiden Prabowo Subianto dan bakal calon wakil presiden Hatta Rajasa mendapat dukungan partai politik lebih banyak dibanding pasangan bakal capres Joko Widodo (Jokowi) dan bakal cawapres Jusuf Kalla (JK). Keputusan Partai Golkar pada detik-detik akhir semakin memperbesar dukungan untuk Prabowo-Hatta.

Pasangan Jokowi-JK didukung oleh empat parpol, yakni PDI Perjuangan (18,95 persen suara pemilu legislatif, 109 kursi DPR), Partai Nasdem (6,72 persen, 35 kursi DPR), Partai Kebangkitan Bangsa (9,04 persen, 47 kursi DPR), dan Partai Hanura (5,26 persen, 16 kursi DPR). Jika dijumlah, pasangan tersebut memperoleh dukungan 39,97 persen suara atau 207 kursi DPR.

Adapun pasangan Prabowo-Hatta didukung oleh lima parpol yang lolos ke DPR, yakni Partai Gerindra (11,81 persen, 73 kursi DPR), Partai Golkar (14,75 persen, 91 kursi DPR), Partai Amanat Nasional (7,59 persen, 49 kursi DPR), Partai Persatuan Pembangunan (6,53 persen, 39 kursi DPR), dan Partai Keadilan Sejahtera (6,79 persen, 40 kursi DPR).

Partai Bulan Bintang juga memberikan dukungan terhadap Prabowo-Hatta. Namun, parpol itu tidak lolos ke DPR lantaran hanya memperoleh 1,46 persen suara. Jika dijumlah, pasangan tersebut memperoleh dukungan 48,93 persen suara atau 292 kursi DPR.

Adapun Partai Demokrat yang memperoleh 10,19 persen atau 61 kursi DPR diperkirakan akan memilih netral. Jokowi-JK sudah mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum. Adapun Prabowo-Hatta akan mendaftar pada Selasa (20/5/2014).

Pengamat politik Univeristas Pelita Harapan, Victor Silaen, menilai hitungan di atas kertas itu tidak akan berpengaruh dalam Pemilihan Presiden 9 Juli mendatang. Menurut dia, karakter pribadi dan pandangan masyarakat secara emosional terhadap tokoh yang maju lebih menentukan perolehan suara.

"Persentase itu hanya akan berpengaruh untuk parlemen, tidak untuk rakyat pemilih secara keseluruhan. Rakyat sudah punya pilihan sendiri," ujar Victor saat dihubungi Kompas.com, Senin (19/5/2014).

Menurut Victor, kompleksnya dinamika pasangan capres dan cawapres akan signifikan memengaruhi pilihan masyarakat. Ia mencontohkan, sosok JK yang merupakan tokoh Golkar akan menimbulkan perpecahan suara di internal Golkar. Dukungan kader dan pengurus Golkar akan terbelah mendukung Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta.

Selain itu, Victor menilai sosok Hatta tidak begitu menonjol untuk mengambil hati rakyat. "Ia berada di tengah-tengah. Tidak begitu menonjol dan tidak begitu buruk juga," ujarnya.

Lebih jauh, katanya, pilihan masyarakat pada pilpres akan lebih subyektif memandang tokoh yang maju sesuai dengan karakter yang mereka sukai. Misalnya, pemilih yang menyukai sosok sederhana akan memilih Jokowi, sementara pemilih yang lebih suka pemimpin yang terkesan tegas akan memilih Prabowo. "Akan sangat subyektif sekali," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Nasional
Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Nasional
Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Nasional
Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Nasional
Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nasional
Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com