Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kawin Paksa" dengan Golkar, Konvensi Demokrat Akan Jadi Bahan Olok-olok...

Kompas.com - 17/05/2014, 11:52 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bila benar Partai Demokrat mengusung Pramono Edhie Wibowo menjadi bakal calon presiden untuk mendampingi Aburizal Bakrie dalam koalisi dengan Partai Golkar, maka konvensi yang digelar partai tersebut akan menuai kritik keras dan olok-olok publik.

"Secara pendidikan politik, kalau hasilnya seperti ini, konvensi akan menjadi bahan tertawaan. Konvensi hanya lipstik politik," kata pengamat politik dari Charta Politika, Yunarto Wijaya, saat dihubungi, Sabtu (17/5/2014). Menurut dia, Demokrat seharusnya tak memaksakan mengusung Pramono demi koalisi itu.

Yunanto menyebut, koalisi dua partai ini sebagai sebuah "kawin paksa" (baca: Pengamat: Ical-Pramono Edhie "Kawin Paksa" demi Harga Diri).

Ia mengatakan, semula Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat digadang-gadang sebagai upaya memberikan pendidikan politik di Indonesia. Namun, semua harapan itu sekarang luntur setelah Demokrat mencampakkan Dahlan Iskan yang memenangkan konvensi dan memilih "mengawinkan paksa" Pramono Edhie dengan Ical.

Menurut Yunarto, kedua partai terpaksa berkoalisi semata demi menyelamatkan harga diri karena dapat mengusung capres-cawapres. Tujuan koalisi tersebut, menurut dia, juga untuk memecah suara agar Pemilu Presiden 2014 berlangsung dua putaran, dan ada banyak tambahan waktu untuk bernegosiasi kembali dengan capres terkuat.

Seperti diberitakan, Partai Golkar dan Partai Demokrat dipastikan bakal membentuk poros baru untuk menghadapi Pilpres 2014. Pasangan capres dan cawapresnya adalah Ical dan Pramono Edhie. Ical adalah Ketua Umum Partai Golkar, dan Pramono Edhie adalah kandidat konvensi capres Demokrat.

Keputusan itu dihasilkan oleh Tim 6 yang merupakan perwakilan kedua partai. Golkar diwakili oleh MS Hidayat, Agung Laksono, dan Idrus Marham. Sementara itu, Partai Demokrat diwakili oleh Syarief Hasan, Jero Wacik, serta Edhie Baskoro Yudhoyono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com