Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Skenario Koalisi Golkar Tergantung Elektabilitas Jokowi

Kompas.com - 07/05/2014, 09:32 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan DPP Partai Golkar Indra J Piliang mengatakan, partainya tengah mempertimbangkan untuk berkoalisi dengan Partai Gerindra. Akan tetapi, untuk sampai pada keputusan ini, ada sejumlah hal yang akan menjadi catatan.

Salah satu yang menjadi pertimbangan sebelum memutuskan koalisi dengan Gerindra adalah elektabilitas bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo. Indra mengatakan, jika elektabilitas Jokowi masih tak terkalahkan, maka Golkar kemungkinan akan memilih untuk tetap mengusung Aburizal Bakrie sebagai capres.

"Arahnya bisa ke Gerindra. Tapi itu pun dengan beberapa catatan ke depan. Artinya kami sama-sama membaca hasil survei dan kekuatan politik yang ada. Kalau Jokowi sulit dikalahkan di putaran pertama, bisa jadi ARB (Ical) maju sebagai capres," ujar Ketua Balitbang DPP Partai Golkar Indra J Piliang di Jakarta, Selasa (6/5/2014).

Sebaliknya, jika survei menunjukkan elektabilitas Jokowi melemah, Golkar akan bergabung dengan gerbong koalisi yang berpeluang memenangkan pertarungan. Pilihannya, kemungkinan seluruh kekuatan akan dipusatkan dalam koalisi besar yang digalang Gerindra.

"Kalau lebih mudah mengalahkan Jokowi di putaran pertama, kekuatan akan kami gabungkan," kata dia.

Jika Golkar resmi bergabung dengan Partai Gerindra, Indra menyatakan, maka kemungkinan besar Ical akan direstui Rapat Pimpinan Nasional untuk maju sebagai bakal calon wakil presiden bagi Prabowo. Pasalnya, meski ada pertarungan di internal partai, Ical tetap memiliki kewenangan dalam menandatangani surat dukungan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Yang tanda tangan nanti kan Ketum dan Sekjen. Jadi rasanya agak sulit untuk mengubah haluan tidak ke Gerindra," ucap Indra.

Seperti diberitakan, Ical bertemu Prabowo di Hambalang, Bogor, pada Senin (5/5/2014) lalu. Seusai pertemuan, Ical menyatakan tidak keberatan jika maju sebagai bakal calon wakil presiden mendampingi bakal calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Menurut dia, jabatan presiden atau wakil presiden hanya instrumen yang tak perlu diributkan.

"Saya enggak keberatan (jadi cawapres), Pak Prabowo juga enggak keberatan," kata Ical seusai menemui Prabowo di Hambalang, Bogor, Senin (5/5/2014).

Ical mengaku sudah menemukan kesepakatan mengenai sikap politik dalam menghadapi pemilihan presiden. Meski tak disebutkan secara gamblang, sinyalnya pun semakin kuat bahwa koalisi Partai Golkar dan Gerindra akan segera terealisasi.

"Mau di nomor satu, nomor dua, enggak masalah. Posisi presiden dan wakil presiden hanya instrumen untuk mewujudkan kebaikan bangsa, kebaikan negara," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com