Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Minta Peraturan Pertahanan Lindungi Hak Rakyat

Kompas.com - 24/04/2014, 13:02 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat terbatas yang membahas soal regulasi pertanahan dan perdagangan di kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis (24/4/2014). Dua isu ini dianggap sebagai isu penting di sektor perekonomian. Saat membuka rapat, Presiden meminta agar para menteri memastikan aturan di bidang pertanahan berjalan efektif.

"Memberikan kepastian, menggerakan perekonomian kita. Utamanya membangun infrastruktur dan juga membawa kebaikan bagi rakyat dan masyarakat lokal," ujar Presiden.

Presiden menginginkan agar peraturan pemerintah yang menjadi turunan dari Undang-undang Pertanahan bisa berorientasi kepada kepentingan ekonomi dan infrastruktur. Namun, Presiden mengingatkan lagi agar kedua kepentingan itu tetap melindungi kepentingan rakyat.

"Sehingga dengan demikian ada kepastian dalam penggunaan tanah dan kepastian ini sekali lagi membawa manfaat bagi semua," katanya.

Pemerintah saat ini tengah menyiapkan perubahan Peraturan Presiden nomor 71 tahun 2012 tentang pengadaan Tanah untuk kepentingan umum. DPR masih menggodok perubahan atas Undang-undang nomor 2 tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum.

Selain isu pertanahan, Presiden juga akan memimpin pembahasan tentang perdagangan. Dia menyebutkan bahwa dalam perkembangannya, hasil kesepakatan World Trade Organization (WTO) kerap kandas lantaran banyak pertentangan antarnegara.

Indonesia, katanya, termasuk dalam 20 besar negara dengan perekonomian tinggi dan masuk sebagai anggota G20. Indonesia juga memiliki peranan dan proses yang besar dalam menata perdagangan internasional dalam WTO maupun dalam kerja sama bilateral dan regional.

"Dalam konteks itulah, nanti mendag akan menyampaikan isu terkini yang berkaitan dengan perdag, yang tentu harus kita sikapi dengan tepat dan benar," kata Presiden.

Sejumlah menteri dan pejabat setingkatnya hadir dalam rapat kali ini, yaitu Menteri Keuangan Chatib Basri, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Perdagangan M Luthfi, Menteri ESDM Jero Wacik, Kapolri Jenderal Sutarman, dan Kepala BPN Hendarman Supandji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Nasional
Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com