Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muhammadiyah dan NU Ingin PKB Pimpin Koalisi Partai Islam

Kompas.com - 19/04/2014, 11:30 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin berharap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bisa menjadi pelopor dan pemimpin koalisi partai islam di pemilihan presiden 9 Juli mendatang. Pasalnya, berdasarkan hasil hitung cepat pemilu legislatif, PKB mendapatkan suara lebih banyak daripada partai-partai islam lainnya.

"Siapa yang nantinya akan memimpin (koalisi) saya kira harus dibicarakan bersama sama. Tapi tentu harus diprioritaskan dari yang dapat suara terbesar dari rakyat," kata Din dalam diskusi bertajuk 'Membaca Arah Politik Islam' di Jakarta, Sabtu (19/4/2014).

Namun, alih-alih memimpin koalisi, Din justru mengaku ragu PKB akan ikut masuk dalam koalisi. Pasalnya, dalam berbagai kesempatan wawancara di media massa, pimpinan PKB kerap menunjukkan sikap ragu kalau koalisi partai islam bisa terbentuk.

"Mau tidak PKB? Kita ikuti penjelasan di publik katanya tidak mau. Itu katanya tidak possible. Kalau dari partai yang dapat perolehan setingkat diatas saja sudah tidak mau, saya kira susah," ujar Ketua Majelis Ulama Indonesia itu.

Pendapat Din tersebut diamini oleh Ketua Persatuan Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Slamet Effendi Yusuf. Slamet menilai PKB sebagai partai islam dengan perolehan suara tertinggi di pileg mempunyai tanggung jawab untuk menjadi pemersatu bagi partai islam yang lain.

"Tapi saya lihat inisiatif seperti itu belum muncul. Setiap saya tanya, saya sering dengar jawaban yang diplomatis. 'Sekarang sedang kita jajaki komunikasi dengan semua parpol', begitu jawab mereka," ujar Slamet.

Padahal, menurutnya, momentum PKB memiliki perolehan suara yang cukup jauh di atas partai islam lain akan sulit terulang. Berdasarkan hasil hitung cepat pileg dari berbagai lembaga, PKB diperkirakan mendapat suara sekitar 9 persen, sementara parpol islam lain paling besar hanya mendapatkan sekitar 6 persen.

"Ini adalah momentum, kesempatan PKB menyatukan umat islam. Masih ada waktu kalau mereka mau melakukan itu," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Nasional
Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Nasional
ICW Catat 731 Kasus Korupsi pada 2023, Jumlahnya Meningkat Siginifikan

ICW Catat 731 Kasus Korupsi pada 2023, Jumlahnya Meningkat Siginifikan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com