Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buya: Politik Jangan Dibikin Mata Pencaharian Lagi

Kompas.com - 19/03/2014, 17:04 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif, menilai selama ini banyak orang yang menggeluti dunia politik hanya sebagai mata pencaharian. Akibatnya, banyak yang tidak bekerja dengan sungguh-sungguh untuk kepentingan bangsa Indonesia.

"Politik, kan menjadi mata pencaharian, ya. Itu enggak benar. Politik untuk mengabdi dong. Orang masuk (politik) mendapat gaji sah-sah saja, enggak ada masalah. Tapi bangsa dan negara ini, kan perlu bertahan lama," kata Syafii seusai menghadiri diskusi di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Rabu (19/3/2014).

Menurut Syafii, banyak permasalahan di Indonesia yang harus diselesaikan secara bersama-sama. Pria yang akrab disapa Buya ini menilai pemerintah kurang memperhatikan daerah timur dan juga daerah perbatasan.

"Jadi umpanya mereka pindah warga negara, bergeser, ya itu masuk akal karena mereka-mereka tidak diperhatikan, kok. Selama ini kan pembangunan Indonesia bagian barat. Yang bagian Timur? Di sana cari uang Rp 10 ribu saja susah," paparnya.

Untuk itu, menurut Buya, Indonesia membutuhkan pemimpin yang bersifat negarawan dan menjunjung tinggi nilai Pancasila. Selain itu, Buya berharap pemimpin 2014 mendatang dapat membela martabat bangsa, dan kembali menaikkan harga diri bangsa Indonesia. Menurutnya, pemimpin adalah pihak yang paling menentukan dalam perjalanan suatu negara.

"Mereka harus negarawan. Jadi politik itu jangan dibikin mata pencaharian lagi. Yang muncul sekarang jadi politisi ini, belajarlah jadi negarawan," ujarnya.

Buya pun mengajak semua pihak, khususnya generasi muda untuk mengawal jalannya demokrasi. Menurutnya, akan sangat berbahaya jika generasi muda bersikap apatis terhadap Pemilu 2014. "Apa kita rela negeri ini hancur? Kan, tidak. Oleh sebab itu, mari kita perbaiki demokrasi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com