Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat MH370 Hilang, Tak Ada Penumpang WNI Terkait Terorisme

Kompas.com - 19/03/2014, 16:19 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi penumpang dan terkait aksi terorisme dalam kejadian hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370. Presiden meminta agar kabar tentang dugaan penumpang terkait dengan kelompok teroris itu diluruskan.

"Berkaitan dengan peristiwa hilangnya pesawat, Malaysia dan negara-negara yang warga negaranya ikut menaiki pesawat itu diminta memberikan profil orang per orang. Saya sudah mendapat laporan Menko Polhukam, tidak ada yang aneh," ujar Presiden saat membuka rapat terbatas di kantor kepresidenan, Rabu (19/3/2014).

Presiden meminta agar informasi keterlibatan penumpang dari beberapa negara terkait terorisme dijelaskan secara gamblang agar tidak timbul kecurigaan. Presiden melihat yang berkembang saat ini adalah spekulasi.

Persoalan hilangnya pesawat Malaysia Airlines menjadi satu dari tiga agenda yang akan dibahas dalam rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden hari ini. Hadir dalam rapat tersebut Menteri Kooordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyanto, Kepala Polri Jenderal Sutarman, Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menteri Keuangan Chatib Basri, dan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono.

Sutarman mengatakan, polisi sudah memeriksa latar belakang tujuh WNI yang menjadi penumpang pesawat tersebut. Tidak ada satu pun di antara mereka yang pernah terlibat tindakan kriminal ataupun terkait kelompok teroris. Ketujuh penumpang itu adalah Firman Chandra Siregar, Herry Indra Suadaya, Lomr Sugianto, Ferry Indra Swadaya, Indrasuria Tanurisam, Chynthyatiomrs Vinny, dan Willy Surijanto Wang.

"Saya pastikan yang terdaftar, penumpang dari Indonesia, seluruhnya tak ada kegiatan terlarang di Indonesia ataupun pernah menjadi salah satu, tak ada catatan kejahatan," ujar Sutarman.

Pesawat Malaysia Airlines MH370 bertolak dari Kuala Lumpur pada 8 Maret 2014 menuju Beijing. Pesawat jenis Boeing 777-200ER itu membawa 239 penumpang, di antaranya 153 penumpang adalah warga negara China, 38 penumpang dari Malaysia, dan 7 orang Indonesia. Upaya pencarian terus dilakukan dengan melibatkan lebih dari 10 negara, di antaranya Vietnam, Indonesia, Singapura, China, Malaysia, dan Australia. Hingga kini, belum diketahui penyebab hilangnya kontak pesawat Malaysia Airlines itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua KPU Protes Aduan Asusila Jadi Konsumsi Publik, Ungkit Konsekuensi Hukum

Ketua KPU Protes Aduan Asusila Jadi Konsumsi Publik, Ungkit Konsekuensi Hukum

Nasional
Sindir Bobby, PDI-P: Ada yang Gabung Partai karena Idealisme, Ada karena Kepentingan Praktis Kekuasaan

Sindir Bobby, PDI-P: Ada yang Gabung Partai karena Idealisme, Ada karena Kepentingan Praktis Kekuasaan

Nasional
Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi, Kilas Balik 'Cicak Vs Buaya Jilid 2'

Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi, Kilas Balik "Cicak Vs Buaya Jilid 2"

Nasional
JK Singgung IKN, Proyek Tiba-tiba yang Tak Ada di Janji Kampanye Jokowi

JK Singgung IKN, Proyek Tiba-tiba yang Tak Ada di Janji Kampanye Jokowi

Nasional
Soal Peluang Ahok Maju Pilkada DKI atau Sumut, Sekjen PDI-P: Belum Dibahas, tetapi Kepemimpinannya Diakui

Soal Peluang Ahok Maju Pilkada DKI atau Sumut, Sekjen PDI-P: Belum Dibahas, tetapi Kepemimpinannya Diakui

Nasional
Dukung Jokowi Gabung Parpol, Projo: Terlalu Muda untuk Pensiun ...

Dukung Jokowi Gabung Parpol, Projo: Terlalu Muda untuk Pensiun ...

Nasional
PT Telkom Sebut Dugaan Korupsi yang Diusut KPK Berawal dari Audit Internal Perusahaan

PT Telkom Sebut Dugaan Korupsi yang Diusut KPK Berawal dari Audit Internal Perusahaan

Nasional
Solusi Wapres Atasi Kuliah Mahal: Ditanggung Pemerintah, Mahasiswa dan Kampus

Solusi Wapres Atasi Kuliah Mahal: Ditanggung Pemerintah, Mahasiswa dan Kampus

Nasional
Ketua KPU Bantah Dugaan Asusila dengan Anggota PPLN

Ketua KPU Bantah Dugaan Asusila dengan Anggota PPLN

Nasional
Soal Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, Sekjen PDI-P: DPP Dengarkan Harapan Rakyat

Soal Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, Sekjen PDI-P: DPP Dengarkan Harapan Rakyat

Nasional
DPR Pastikan Hasil Pertemuan Parlemen di WWF Ke-10 Akan Disampaikan ke IPU

DPR Pastikan Hasil Pertemuan Parlemen di WWF Ke-10 Akan Disampaikan ke IPU

Nasional
Komisi II Pertimbangkan Bentuk Panja untuk Evaluasi Gaya Hidup dan Dugaan Asusila di KPU

Komisi II Pertimbangkan Bentuk Panja untuk Evaluasi Gaya Hidup dan Dugaan Asusila di KPU

Nasional
Djoko Susilo PK Lagi, Ketua KPK Singgung Kepastian Hukum

Djoko Susilo PK Lagi, Ketua KPK Singgung Kepastian Hukum

Nasional
KPK Geledah Kantor PT Telkom dan 6 Rumah, Amankan Dokumen dan Alat Elektronik

KPK Geledah Kantor PT Telkom dan 6 Rumah, Amankan Dokumen dan Alat Elektronik

Nasional
Pembukaan Rakernas Ke-5 PDI-P Akan Diikuti 4.858 Peserta

Pembukaan Rakernas Ke-5 PDI-P Akan Diikuti 4.858 Peserta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com