"Ibas Baskoro, sekjen gue. Mantap punya. Bersih. Tidak ada kaitannya. Karena itu, sampai sekarang enggak dipanggil KPK," kata Ruhut seusai diperiksa KPK, Rabu (12/3/2014).
Hari ini, Ruhut diperiksa KPK terkait aset-aset yang dimiliki mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum.
Menurut Ruhut, Ibas tak perlu diperiksa oleh KPK sebagai saksi untuk mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, dalam kasus dugaan gratifikasi Hambalang. Ia mengatakan, dugaan aliran dana Hambalang ke Kongres Partai Demokrat tidak berkaitan dengan Ibas, yang pada kongres di Bandung itu berperan sebagai steering commitee (SC).
"Ya, enggaklah. Yang tahu perlu atau enggak, KPK. Kita hormati proses hukum," kata Ruhut.
Sementara itu, Anas menilai KPK perlu memeriksa Ibas jika ingin mengusut dugaan aliran dana pada Kongres Partai Demokrat. Sebab, Ibas adalah SC dan merupakan tim sukses salah satu kandidat ketua umum Partai Demokrat saat itu. Nama Ibas juga pernah disebut oleh mantan Wakil Direktur Keuangan Grup Permai, Yulianis, ketika diperiksa terkait kasus dugaan penerimaan gratifikasi proyek Hambalang yang melibatkan Anas.
Menurut Yulianis, ada catatan keuangan Grup Permai yang menyebutkan bahwa terdapat aliran dana 200.000 dollar AS ke Ibas. Dana tersebut, kata Yulianis, berkaitan dengan pelaksanaan Kongres Partai Demokrat 2010.
Kepada wartawan, Yulianis menyebut bahwa uang 200.000 dollar AS itu berasal dari proyek bermasalah di Grup Permai. Seperti diketahui, KPK juga tengah mendalami keterkaitan antara penyelenggaraan Kongres Partai Demokrat di Bandung pada 2010 dan gratifikasi yang diduga diterima Anas. Diduga, ada aliran dana BUMN ke kongres tersebut. Aliran dana itu diduga mengalir untuk pemenangan Anas Urbaningrum sebagai ketua umum.
Dalam dakwaan mantan pejabat Kemenpora, Deddy Kusdinar, Anas disebut mendapat Rp 2,21 miliar dari PT Adhi Karya untuk keperluan Kongres Partai Demokrat. Untuk mendalami dugaan itu, KPK pernah memanggil sejumlah kader Partai Demokrat untuk diperiksa sebagai saksi, di antaranya Sutan Bhatoegana, Ruhut Sitompul, Saan Mustopa, Ramadhan Pohan, dan Marzuki Alie.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.