Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepada SBY, Raja Jordania Jamin Perlindungan 40.000 TKI

Kompas.com - 26/02/2014, 13:47 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Raja Jordania Abdullah bin Al-Hussein (Abdullah II) melakukan pertemuan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (26/2/2014). Dalam pertemuan tersebut, disinggung soal keberadaan sekitar 40.000 tenaga kerja Indonesia (TKI) di Jordania.

"Kami sampaikan, sudah cukup banyak TKI di Jordania sehingga kami harapkan atensi Pemerintah Jordania terkait kekonsuleran. Secara khusus, Raja Abdullah berkomitmen memperhatikan sebaik-baiknya TKI di Jordania," ujar Staf Khusus Kepresidenan Bidang Hubungan Luar Negeri Teuku Faizasyah di Istana Negara, Rabu (26/2/2014).

Faizasyah menuturkan, kedua kepala negara juga sepakat untuk memperhatikan proses pengiriman TKI dan sponsor di Jordania. Raja Jordania, lanjutnya, juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar RI di Jordania serta aparat penegak hukum di Jordania.

"Mereka anggap sebagai saudara dan tamu negara, akan perhatikan sebaik-baiknya. Ada 40.000 TKI di Jordania. Kami apresiasi bahwa ini suatu hal yang akan diprioritaskan," ucap Faizasyah.

Di dalam pertemuan kedua kepala negara ini, kata dia, tidak ada kesepakatan kerja sama baru dalam sektor industri dan perdagangan. Raja Abdullah hanya menyebutkan bahwa Jordania sudah memiliki kerja sama pupuk Petro Kimia dan memperhatikan perkembangan ekonomi Indonesia yang tumbuh cukup pesat.

Kunjungan Raja Abdullah ke Indonesia adalah kunjungan kedua kalinya selama masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kunjungan kenegaraan pertama ke Indonesia dilakukan Raja Abdullah II pada 12-13 Oktober 2005. Presiden SBY sempat melakukan kunjungan balasan ke Jordania pada 2-3 Mei 2006.  

Indonesia dan Jordania memiliki kedekatan historis dan juga kedekatan sosial-budaya dengan negara-negara di Timur Tengah, termasuk Jordania. Hubungan diplomatik Indonesia–Jordania dimulai pada tahun 1950 dan sejak saat itu hubungan bilateral telah berkembang dengan baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Diminta Ambil Kendali Penetapan UKT PTN

Pemerintah Diminta Ambil Kendali Penetapan UKT PTN

Nasional
Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum Air Dunia Ke-10 di Bali

Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum Air Dunia Ke-10 di Bali

Nasional
Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

Nasional
APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

Nasional
Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Nasional
Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Nasional
Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Nasional
Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com