Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanura Siap jika MK Putuskan Pemilu Serentak

Kompas.com - 21/01/2014, 19:05 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Fraksi Partai Hanura siap menghadapi pemilu serentak jika Mahkamah Konstitusi meloloskan gugatan uji materi Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Presiden. Pasalnya, Hanura mengaku optimistis lantaran sudah mendeklarasikan satu paket pasangan calon presiden dan wakilnya, Wiranto-Hary Tanoesoedibjo.

"Kami, apa pun yang diputuskan MK, siap. Kalau diputuskan serentak pada bulan April pun siap. Kalau bulan Juli, juga enggak masalah karena kami punya capres-cawapres," ujar Sekretaris Fraksi Partai Hanura Saleh Husin di Kompleks Parlemen, Selasa (21/1/2014).

Jika uji materi UU Pilpres ini dikabulkan, ia yakin tidak akan ada banyak calon presiden yang muncul. Hal ini berdasarkan pengalaman pada Pemilu 2004 dan 2009, ketika itu pasangan calon presiden dan wakil presiden yang ada kebanyakan bukan berasal dari koalisi.

"Jangan khawatir akan banyak capres karena itu enggak mungkin. Soalnya, mereka semua pasti tahu diri, tidak asal memajukan capres, tidak seperti pilkada. Tidak mungkin jutaan orang jadi capres," tutur anggota Komisi V DPR itu.

Di sisi lain, Saleh juga menyadari jika pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dilaksanakan serempak, hal ini sangat berpengaruh terhadap biaya yang akan dikeluarkan caleg. Jika pemilu serentak dilaksanakan bulan Juli, Saleh meyakini memang akan ada konsekuensi peningkatan biaya kampanye.

"Tapi itu adalah risikonya. Ada hal positif juga, caleg akan lebih siap dan lebih sering datang ke konstituen," ucap Saleh.

Seperti diberitakan, bakal calon presiden Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra, mengajukan uji materi Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (UU Pilpres) ke Mahkamah Konstitusi.

Yusril mengajukan uji materi Pasal 3 Ayat (4), Pasal 9, Pasal 14 Ayat (2), dan Pasal 112. Inti dari gugatan itu, ia meminta agar penyelenggaran Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden 2014 digelar secara serentak. Dengan demikian, tak ada presidential threshold bagi partai untuk mengusung calon presiden. Sidang perdana gugatan Yusril ini akan dilakukan pada Selasa siang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

Nasional
Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

Nasional
Mahasiswa Kritik Kenaikan UKT: Persempit Kesempatan Rakyat Bersekolah hingga Perguruan Tinggi

Mahasiswa Kritik Kenaikan UKT: Persempit Kesempatan Rakyat Bersekolah hingga Perguruan Tinggi

Nasional
Tak Ada Jalan Pintas, Hasto: Politik Harus Belajar dari Olahraga

Tak Ada Jalan Pintas, Hasto: Politik Harus Belajar dari Olahraga

Nasional
Megawati hingga Puan Bakal Pidato Politik di Hari Pertama Rakernas PDI-P

Megawati hingga Puan Bakal Pidato Politik di Hari Pertama Rakernas PDI-P

Nasional
Kunjungi Lokasi Bencana Banjir Bandang di Agam, Zulhas Temui Pengungsi dan Berikan Sejumlah Bantuan

Kunjungi Lokasi Bencana Banjir Bandang di Agam, Zulhas Temui Pengungsi dan Berikan Sejumlah Bantuan

Nasional
Diterima Hasto, Pawai Obor Api Abadi dari Mrapen sampai di Jakarta Jelang Rakernas PDI-P

Diterima Hasto, Pawai Obor Api Abadi dari Mrapen sampai di Jakarta Jelang Rakernas PDI-P

Nasional
Sahroni Pastikan Hadiri Sidang SYL untuk Diperiksa Sebagai Saksi

Sahroni Pastikan Hadiri Sidang SYL untuk Diperiksa Sebagai Saksi

Nasional
LPSK Sebut Masih Telaah Permohonan Perlindungan Saksi Fakta Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

LPSK Sebut Masih Telaah Permohonan Perlindungan Saksi Fakta Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Nasional
Ketua BKSAP Perkuat Komitmen Parlemen Anti-Korupsi dan Dorong Demokrasi Lingkungan di Asia Tenggara

Ketua BKSAP Perkuat Komitmen Parlemen Anti-Korupsi dan Dorong Demokrasi Lingkungan di Asia Tenggara

Nasional
Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Nasional
Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Nasional
Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Nasional
Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com