Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/01/2014, 17:12 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali mengakui tingkat dukungan terhadap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai kandidat presiden semakin menguat dalam survei nasional. Terakhir, survei Litbang Kompas pada Desember 2013 menyebutkan elektabilitas Jokowi kembali menempati posisi teratas dengan 43,5 persen.

Namun, Suryadharma menyatakan, PPP tidak akan terusik dengan hasil survei tersebut dan memilih fokus untuk persiapan internal menjelang pemilihan legislatif (pileg) pada April 2014. “Mudah-mudahan PPP tidak terpengaruh dengan popularitas Jokowi apabila PPP ingin usung capres. PPP tetap dengan agendanya,” ujar Suryadharma kepada Kompas.com, saat dijumpai di ruang kerjanya, Rabu (8/1/2014).

Menurut Suryadharma, PPP memerlukan modal besar untuk pemilu. Partai ini menetapkan target perolehan suara pada pileg nantinya sebesar 10-12 persen. Target ini, disebut Suryadharma, bukan perkara mudah. Pasalnya, tingkat elektabilitas PPP saat ini baru mencapai 3,5-4 persen.

“Jadi kami harus berkonsentrasi mencapai target ini,” imbuh Menteri Agama RI ini.

Suryadharma berpendapat, jika PPP terlalu terpengaruh pada hasil survei tentang kandidat capres, hal ini akan mengganggu persiapan partai. Apalagi, lanjutnya, belum ada tokoh PPP yang masuk dalam radar survei. Nama Suryadharma pun yang kini sudah mendapat dukungan 20 Dewan Pimpinan Wilayah PPP untuk maju jadi capres tidak masuk dalam survei.

“Kalau ketum-nya mencalonkan diri kan artinya melihat survei harus mengejar elektabilitas yang jauh sekali. Makanya, kalau terpengaruh, PPP pasti akan menyerah sebelum bertanding. Jadi buat apa?” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tesenyum lalu Tertawa

Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tesenyum lalu Tertawa

Nasional
Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Nasional
Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Nasional
Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com