Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPI: TVRI Harus Benahi Kualitas Produksi Program

Kompas.com - 20/09/2013, 15:14 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat meminta Televisi Republik Indonesia (TVRI) meningkatkan kualitas produksi siaran pasca-penayangan siaran tunda acara Konvensi Demokrat, Minggu (15/9/2013), selama sekitar 2,5 jam. Pasalnya, dari pengamatan KPI, ada sejumlah kelemahan dalam produksi TVRI.

"Catatan penting, ke depan TVRI harus memperbaiki kualitas produksi program," kata Komisioner KPI Pusat Bidang Pengawasan Isi Siaran S Rahmat Arifin saat jumpa pers di Kantor KPI di Jakarta, Jumat (20/9/2013).

Jumpa pers digelar untuk menyampaikan keputusan KPI terkait penayangan acara Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. KPI menjatuhkan saksi administrasi berupa teguran kepada TVRI lantaran dianggap tidak berimbang, dan tidak berpegang pada asas perlindungan kepentingan publik yang bersifat independen dan netral.

Rahmat mengatakan, kelemahan TVRI adalah karena tidak melakukan proses editing sebelum menayangkan acara konvensi selama 2,5 jam secara tunda. Padahal, menurut Rahmat, seharusnya dilihat terlebih dulu isi rekaman sebelum ditayangkan.

TVRI menayangkan pada 15 September 2013 pada pukul 22.00 WIB-00.25 WIB. Padahal, acara yang digelar di Hotel Grand Sahid Jaya baru selesai sekitar pukul 22.00.

Selain itu, tambah Rahmat, belum adanya perencanaan yang detail untuk tayangan pemilu di TVRI. Padahal, TVRI mendeklarasikan sebagai TV pemilu 2014. Untuk itu, KPI meminta TVRI segera membuat perencanaan tayangan pemilu dengan memberikan kesempatan yang sama kepada semua parpol peserta pemilu.

Masukan lainnya, tambah Rahmat, TVRI jangan lagi menayangkan secara khusus acara politik yang berkaitan dengan pemilu seperti penayangan konvensi. TVRI tetap boleh menayangkan acara politik, namun harus dimasukkan dalam acara berita. Durasinya hanya hitungan menit.

Rahmat mengatakan, bisa saja TVRI menayangkan secara utuh acara politik. Namun, acara tersebut digelar oleh penyelenggara negara seperti KPU dan Bawaslu. Contohnya, ketika debat kandidat capres.

"Event politik bisa diwadahi tapi tidak sepanjang waktu yang bisa memancing terindikasi blocking time. Tayangan breaking news enggak apa-apa, tapi harus memberikan kesempatan yang sama kepada parpol lain," kata Rahmat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com