Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vitalia Shesya Bersaksi untuk Fathanah

Kompas.com - 16/09/2013, 07:20 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Model Vitalia Shesya dijadwalkan bersaksi dalam persidangan kasus dugaan korupsi dan pencucian uang kuota impor daging sapi dengan terdakwa Ahmad Fathanah, Senin (16/9/2013). Persidangan akan berlangsung sekitar pukul 09.00 WIB di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.

"Vitalia siap bersaksi Senin pagi. Vita akan menghadiri sidang di Pengadilan Tipikor dalam kasus pencucian uang Ahmad Fathanah," kata kuasa hukum Vitalia, Windu Wijaya, melalui pesan singkat yang diterima wartawan, Minggu (15/9/2013) malam.

Vitalia akan dihadirkan sebagai saksi atas permintaan tim jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Jaksa Muhibuddin membenarkan bahwa Vitalia akan bersaksi untuk Fathanah yang merupakan orang dekat mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq.

"Ya kalau sudah ada surat panggilannya, berarti itu benar," kata Muhibuddin saat dikonfirmasi secara terpisah.

Adapun Vitalia akan memberikan keterangan terkait dugaan tindak pidana pencucian uang yang dilakukan Fathanah. Model yang kerap tampil di majalah pria dewasa ini diketahui menerima pemberian hadiah barang mewah dari Fathanah. Dalam dakwaan Fathanah, disebutkan bahwa Vitalia mendapatkan sebuah gelang berlian rose gold seberat 9,10 gram seharga Rp 37,5 juta dan sebuah gelang white gold, cincin berlian seberat 4,10 gram seharga Rp 20 juta, serta kalung (3,03 gram) dan liontin (2,87 gram) seharga Rp 16,9 juta.

Vita juga dibelikan satu unit mobil Honda Jazz putih bernomor polisi B 15 VTA. Mobil itu dibeli tunai di showroom mobil PT Honda Prospect Motor seharga Rp 141,7 juta.

Pada perkara ini, sejumlah saksi sudah dihadirkan, termasuk Saldi Matta, yang merupakan adik Presiden PKS Anis Matta. Tim jaksa KPK juga memanggil Anis Matta, tetapi yang bersangkutan tidak memenuhi panggilan pekan lalu karena alasan tertentu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com