Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua MK: Jika Dibiarkan, Penegak Hukum seperti Saya Bisa Mati Konyol di Jalan

Kompas.com - 12/09/2013, 11:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar menegaskan, aparat kepolisian harus menangkap dan memberantas pelaku penembakan terhadap aparat kepolisian yang berkeliaran bebas. Akil khawatir jika dibiarkan terus terjadi, lama-lama aksi semacam ini bisa menjadi masif karena negara makin lemah menghadapi teroris, pemberontak, atau gerakan sejenisnya.

"Anda bisa bayangkan kalau semua itu dibiarkan, maka penegak hukum, termasuk saya, bisa mati konyol di tengah jalan," kata Akil di MK, Jakarta, Kamis (12/9/2013).

Mantan anggota DPR RI itu menyatakan kekhawatirannya akan keselamatan penegak hukum lainnya. Pasalnya, aparat yang memegang senjata saja dibunuh. Persoalan ini, lanjutnya, bukan soal siapa yang mati. Namun, cara perlawanan terhadap penegak hukum yang terus dibiarkan bisa menurunkan derajat kewibawaan negara.

Selain itu, kalau terjadi secara meluas, ini bisa membahayakan negara. Negara bisa kalah melawan kejahatan, apa pun bentuknya.

"Karena simbol negara dalam menegakkan kedaulatan hukum itu adalah penegak hukum. Kalau nggak, nanti sama saja dengan di Kolombia, Kuba. Polisinya mati terkapar, hakim dibunuh. Maka, nggak boleh dibiarkan," tegas Akil.

Penembakan terhadap aparat kepolisian, menurut Akil, yang terjadi akhir-akhir ini dilakukan secara sistematis dan ini sangat membahayakan.

Jika tetap dibiarkan, akan ada yang ditembak di jalan, ada yang ditembak di luar rumah, dan ada yang di dalam mobil. Penembakan pun bisa meluas sampai ke Papua, Aceh, Kalimantan, atau di seluruh wilayah di Indonesia.

"Maka, polisi harus secara sistematis juga melakukan perlawanan. Peristiwa penembakan terhadap polisi itu bukan menunjukkan polisi itu lemah, tapi target pembunuhannya memang polisi," tandas Akil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, Sekjen PDI-P: DPP Dengarkan Harapan Rakyat

Soal Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, Sekjen PDI-P: DPP Dengarkan Harapan Rakyat

Nasional
DPR Pastikan Hasil Pertemuan Parlemen di WWF Ke-10 Akan Disampaikan ke IPU

DPR Pastikan Hasil Pertemuan Parlemen di WWF Ke-10 Akan Disampaikan ke IPU

Nasional
Komisi II Pertimbangkan Bentuk Panja untuk Evaluasi Gaya Hidup dan Dugaan Asusila di KPU

Komisi II Pertimbangkan Bentuk Panja untuk Evaluasi Gaya Hidup dan Dugaan Asusila di KPU

Nasional
Djoko Susilo PK Lagi, Ketua KPK Singgung Kepastian Hukum

Djoko Susilo PK Lagi, Ketua KPK Singgung Kepastian Hukum

Nasional
KPK Geledah Kantor PT Telkom dan 6 Rumah, Amankan Dokumen dan Alat Elektronik

KPK Geledah Kantor PT Telkom dan 6 Rumah, Amankan Dokumen dan Alat Elektronik

Nasional
Pembukaan Rakernas Ke-5 PDI-P Akan Diikuti 4.858 Peserta

Pembukaan Rakernas Ke-5 PDI-P Akan Diikuti 4.858 Peserta

Nasional
KPK Gelar 'Roadshow' Keliling Jawa, Ajak Publik Tolak Politik Uang

KPK Gelar "Roadshow" Keliling Jawa, Ajak Publik Tolak Politik Uang

Nasional
Bobby ke Gerindra padahal Sempat Bilang 'Insya Allah' Gabung Golkar, Mekeng: 'Nothing Special'

Bobby ke Gerindra padahal Sempat Bilang "Insya Allah" Gabung Golkar, Mekeng: "Nothing Special"

Nasional
PPP Disebut Tak Bisa Lolos Parlemen, Mardiono: Ketua KPU Bukan Pengganti Tuhan

PPP Disebut Tak Bisa Lolos Parlemen, Mardiono: Ketua KPU Bukan Pengganti Tuhan

Nasional
Soal Dapat Jatah 4 Kursi Menteri, Ketum PAN: Hak Prerogatif Prabowo

Soal Dapat Jatah 4 Kursi Menteri, Ketum PAN: Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Galang Dukungan di Forum Parlemen WWF Ke-10, DPR Minta Israel Jangan Jadikan Air Sebagai Senjata Konflik

Galang Dukungan di Forum Parlemen WWF Ke-10, DPR Minta Israel Jangan Jadikan Air Sebagai Senjata Konflik

Nasional
Alasan PDI-P Tak Undang Jokowi Saat Rakernas: Yang Diundang yang Punya Spirit Demokrasi Hukum

Alasan PDI-P Tak Undang Jokowi Saat Rakernas: Yang Diundang yang Punya Spirit Demokrasi Hukum

Nasional
Waketum Golkar Kaget Bobby Gabung Gerindra, Ungkit Jadi Parpol Pertama yang Mau Usung di Pilkada

Waketum Golkar Kaget Bobby Gabung Gerindra, Ungkit Jadi Parpol Pertama yang Mau Usung di Pilkada

Nasional
Pj Ketum PBB Sebut Yusril Cocok Jadi Menko Polhukam di Kabinet Prabowo

Pj Ketum PBB Sebut Yusril Cocok Jadi Menko Polhukam di Kabinet Prabowo

Nasional
Penerbangan Haji Bermasalah, Kemenag Sebut Manajemen Garuda Indonesia Gagal

Penerbangan Haji Bermasalah, Kemenag Sebut Manajemen Garuda Indonesia Gagal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com