Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Edi Siswadi Diperiksa soal Rekaman Wali Kota Bandung

Kompas.com - 02/08/2013, 17:50 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Sekretaris Daerah Bandung Edi Siswadi diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai saksi selama lebih kurang tiga jam, Selasa (2/8/2013). Edi diperiksa sebagai saksi bagi tersangka kasus dugaan penyuapan penanganan perkara korupsi bantuan sosial Pemerintah Kota Bandung, Dada Rosada.

Seusai diperiksa, Edi yang juga menjadi tersangka dalam kasus dugaan suap tersebut mengaku dikonfirmasi oleh penyidik KPK mengenai rekaman percakapan antara dirinya dan Wali Kota Bandung Dada Rosada. "Hari ini hanya dicocokkan suaranya. Dengan Pak Wali, banyak," kata Edi saat akan meninggalkan Gedung KPK.

Saat ditanya apakah ada rekaman pembicaraan antara dia dan tiga tersangka lain, Edi mengaku yang dilakukan hanya pencocokan rekaman suaranya dengan Dada. "Enggak, enggak, kan jadi saksi Pak Wali," tuturnya.

Seperti diketahui, kasus dugaan suap ini pun menjerat empat tersangka lain. Mereka adalah hakim Pengadilan Negeri Bandung, Setyabudi Tejocahyono; Ketua Gasibu Padjajaran Toto Hutagalung; pejabat Pemkot Bandung Herry Nurhayat; serta pria bernama Asep Triana yang diduga sebagai orang suruhan Toto.

Hakim Setyabudi diduga menerima pemberian suap dari Dada, Edi, Toto, Herry, dan Asep, terkait penanganan perkara korupsi bantuan sosial Pemkot Bandung. Dalam kasus bansos tersebut, tujuh terdakwa mendapat vonis sama, yaitu hukuman penjara 1 tahun.

Saat ditanya untuk apa uang bansos tersebut dicairkan tujuh terdakwa, Edi mengatakan pencairan itu untuk kepentingan masyarakat. "Ya untuk masyarakat, membantu kegiatan mereka," tuturnya.

Pria yang sempat maju dalam pemilihan wali kota Bandung ini pun membantah ada perintah khusus untuk mencairkan dana bansos tersebut.

Sebelumnya Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengungkapkan, ada tiga sumber dana yang digunakan untuk menyuap Hakim Setyabudi. Menurut Bambang, sumber dana tersebut ada yang berasal dari dana bansos yang sudah dicairkan. Sisanya, dari patungan kepala dinas dan pinjaman pihak ketiga.

Sementara itu, Dada yang juga diperiksa KPK pada hari ini enggan menjawab ketika dikonfirmasi apakah benar dia telah memerintahkan Edi mengumpulkan dana untuk diberikan kepada Hakim Setyabudi. "(Urusan) saya saja, saya saja," ujar Dada seusai diperiksa sebagai saksi bagi Edi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nasional
Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Nasional
Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Nasional
KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

Nasional
PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Nasional
Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com