Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenang Taufiq, Presiden: Mengapa Kita Harus Selalu Berjarak?

Kompas.com - 19/07/2013, 19:01 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap agar semua pihak, terutama para politisi mengikuti sikap almarhum Taufiq Kiemas semasa hidup. Semua pihak harus berkomunikasi untuk kepentingan bersama.

Presiden menilai, Taufiq seorang konsoliator yang luar biasa. Di dalam dunia politik, kata Presiden, memang ada jarak dan kepentingan yang berbeda. Namun, di dalam politik juga ada kompromi, mufakat, dan musyawarah untuk kebaikan bersama.

"Mengapa harus selalu berjarak, mengapa kita tidak bisa berkomunikasi, mengapa kita melihat ke belakang dan tidak melihat ke depan? Itulah jiwa besar Pak Taufiq Kiemas yang kami bersatu dalam pandangan, pemikiran, dan perilaku kami," kata Presiden saat peringatan 40 hari wafatnya Taufiq, di Kompleks Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (19/7/2013).

Acara tersebut dihadiri mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, mantan Panglima TNI Wiranto, pimpinan MPR, pimpinan DPR, Pimpinan DPD, jajaran kabinet, para politisi DPR. Istri Taufiq, Megawati Soekarnoputri tidak hadir. Keluarga Taufiq diwakili Puan Maharani.

Presiden mengatakan, Taufiq paham betul mana prinsip yang harus dipegang teguh dan mana saja terkait negara. Taufiq mengajarkan bahwa semua pihak harus bertenggang rasa, saling menyapa, saling berbagi, saling menyayangi.

"Kalau kita bicara 4 pilar, kita sebagai bangsa majemuk, beragam, mari kita hidup berdampingan secara damai, sayang menyayangi, penuh persaudaraan, senantiasa menjaga silaturahim. Itulah Pak Taufiq," kata Presiden.

Presiden menambahkan, banyak hal yang bisa diteladani dari Taufiq. "Mari kita ikut teladan baik itu seraya mendoakan semoga Pak Taufiq mendapatkan tempat yang layak, hidup tenang di sisi Tuhan Yang Mahakuasa. Cita-cita beliau, pikiran-pikiran beliau yang belum sepenuhnya diwujudkan, marilah kita bersama-sama wujudkan" paparnya.

Seperti diberitakan, Taufiq meninggal dunia pada 8 Juni di Singapura setelah menjalani perawatan. Taufiq dilarikan ke rumah sakit di Singapura setelah kelelahan sesusai mendampingi Wakil Presiden Boediono meresmikan Monumen Bung Karno dan Situs Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende, Nusa Tenggara Timur.

Politisi senior PDI-P itu meninggal dunia akibat penyakit komplikasi yang dideritanya. Ia lalu dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, Kalibata. Kini, posisi Ketua MPR dijabat Sidarto Danusubroto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Nasional
SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

Nasional
Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com