Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reputasi Anies dan PDI-P Tak Terpengaruh meski Kolaborasi pada Pilkada Jakarta

Kompas.com - 22/06/2024, 12:10 WIB
Novianti Setuningsih

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah berpandangan bahwa reputasi Anies Baswedan dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tidak akan terpengaruh apabila keduanya berkolaborasi pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.

Sebab, menurut Dedi, dari sisi Anies Baswedan bisa dinilai sebagai tokoh yang bisa diterima oleh banyak kalangan. Ditambah lagi, bukan merupakan kader partai politik (parpol).

Selain itu, dia mengatakan, selama ini kritik terkait kebijakan Anies justru datang dari kader PDI-P dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang berada di DPRD DKI Jakarta ketika Anies menjabat sebagai Gubernur DKI periode 2017-2022.

“Apakah ini kemudian akan memperburuk reputasi Anies sebagai kelompok yang kontra PDI-P, saya rasa tidak. Kenapa? Karena yang selama ini kontra itu PDI-P bukan Anies. Yang selama ini selalu melakukan kritik terhadap Anies itu adalah parlemen dari kader-kader PDI-P dan juga PSI,” kata Dedi dalam program Obrolan Newsroom bersama Kompas.com pada 18 Juni 2024.

Baca juga: Anies dan PDI-P Saling Tertarik untuk Pilkada Jakarta, Mungkinkah Bersatu?

Sementara itu, dari sisi PDI-P, dia menilai bahwa partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu sebenarnya lebih egaliter atau menganut konsep persamaan derajat. Dengan kata lain, PDI-P tidak akan menyerang apabila tidak diserang lebih dahulu.

“PDI-P tidak pernah terbukti untuk memusuhi orang yang secara karakter politik tidak melakukan serangan terlebih dahulu. Megawati misalnya tidak bagus (hubungannya) dengan SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) itu karena terjadi serangan yang mungkin didahului oleh SBY. Sekarang terjadi perpecahan dengan Jokowi, itu juga karena Jokowi yang melakukan manuver lebih dulu,” ujar Dedi.

Oleh karena itu, Dedi mengatakan, tidak ada masalah sebenarnya apabila PDI-P turut mengusung Anies pada Pilkada Jakarta 2024.

Terkait ketegangan yang pernah terjadi antara PDI-P dan Anies setelah Pilkada Jakarta 2017, dia meyakini bahwa tidak akan berdampak besar pada dukungan terhadap partai berlambang kepala banteng dengan moncong putih tersebut.

Baca juga: Anies, PDI-P, dan PKS Disebut Perpaduan Powerful pada Pilkada Jakarta

Sebab, Dedi mengatakan, kader sampai simpatisan PDI-P memiliki karakter yang konsisten mengikuti pimpinan mereka, yakni Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

"Jadi apa pun yang dituduhkan pada mereka, mereka tetap akan konsisten berada di bawah kendali Megawati, berada di bawah kendali tokoh-tokoh yang memang populer di wilayahnya masing-masing. Kalau misalnya kelompok PDI-P ini berwacana dukung Anies besar kemungkinan sampai ke bawah mereka akan solid ke Anies," katanya.

Meskipun, dia mengakui, masa lalu yang buruk tersebut bisa dijadikan kampanye negatif oleh kubu lawan apabila keduanya berkolaborasi di Pilkada Jakarta 2024.

Lebih lanjut, Dedi mengungkapkan, kolaborasi Anies dan PDI-P bisa melibatkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sehingga, Anies menjadi nama yang diusung oleh PKS.

Kolaborasi ketiganya disebut menjadi semakin kuat di Jakarta. Sebab, perolehan suara dua partai tersebut pada pemilihan legislatif (Pileg) 2024 adalah yang tertinggi di Jakarta.

Baca juga: Anies Terbuka untuk Bertemu dan Dialog dengan Prabowo

Apalagi, Dedi mengungkapkan, PDI-P dan PKS selama ini kerap bekerja sama untuk mengusung calon kepala daerah. Hasilnya pun positif. Salah satunya adalah ketika berhasil mengantarkan Joko Widodo (Jokowi) sebagai Wali Kota Solo.

“PDI-P dan PKS di beberapa daerah sebetulnya saya kira sudah cukup banyak melakukan koalisi. Lalu, anies diajukan anggap saja atas nama PKS atau PKS lah yang usung karena kursi di parlemennya cukup tinggi,” ujarnya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

PKS Bakal Temui Cak Imin dan PKB, Bahas Rencana Duet Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta

PKS Bakal Temui Cak Imin dan PKB, Bahas Rencana Duet Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta

Nasional
Dompet Dhuafa Hadiri Kegiatan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid di Vietnam

Dompet Dhuafa Hadiri Kegiatan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid di Vietnam

Nasional
Yakin Tak Blunder Usung Anies-Sohibul di Pilkada, PKS: Kami Bukan Pemain Baru di Jakarta

Yakin Tak Blunder Usung Anies-Sohibul di Pilkada, PKS: Kami Bukan Pemain Baru di Jakarta

Nasional
Demo Tolak Revisi UU Polri, Aliansi Masyarakat Sipil: Kekuasaan Polisi Bakal Melebihi Presiden

Demo Tolak Revisi UU Polri, Aliansi Masyarakat Sipil: Kekuasaan Polisi Bakal Melebihi Presiden

Nasional
Yakin Partai Lain Tertarik Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Enggak Mau Aman?

Yakin Partai Lain Tertarik Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Enggak Mau Aman?

Nasional
Sejumlah Nama yang Disiapkan PDI-P untuk Pilkada: Risma-Azwar Anas di Jatim, Andika Perkasa di Jateng

Sejumlah Nama yang Disiapkan PDI-P untuk Pilkada: Risma-Azwar Anas di Jatim, Andika Perkasa di Jateng

Nasional
PKS Enggan Tawarkan Partai KIM untuk Usung Anies-Sohibul, tetapi Berbeda dengan PDI-P

PKS Enggan Tawarkan Partai KIM untuk Usung Anies-Sohibul, tetapi Berbeda dengan PDI-P

Nasional
Soal Tawaran Kursi Cawagub Pilkada Jakarta oleh KIM, PKS: Beri Manfaat atau Jebakan?

Soal Tawaran Kursi Cawagub Pilkada Jakarta oleh KIM, PKS: Beri Manfaat atau Jebakan?

Nasional
Yakin Tak Ditinggal Partai Setelah Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Elektabilitasnya Paling Tinggi?

Yakin Tak Ditinggal Partai Setelah Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Elektabilitasnya Paling Tinggi?

Nasional
PKS Ungkap Surya Paloh Berikan Sinyal Dukungan Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta

PKS Ungkap Surya Paloh Berikan Sinyal Dukungan Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta

Nasional
Soal Jokowi Tawarkan Kaesang ke Parpol, Sekjen PDI-P: Replikasi Pilpres

Soal Jokowi Tawarkan Kaesang ke Parpol, Sekjen PDI-P: Replikasi Pilpres

Nasional
KPK Segera Buka Data Caleg Tak Patuh Lapor Harta Kekayaan

KPK Segera Buka Data Caleg Tak Patuh Lapor Harta Kekayaan

Nasional
KPK Kembali Minta Bantuan Masyarakat soal Buronan Harun Masiku

KPK Kembali Minta Bantuan Masyarakat soal Buronan Harun Masiku

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Bantah Hasto Menghilang | Kominfo Tak Respons Permintaan 'Back Up' Data Imigrasi

[POPULER NASIONAL] PDI-P Bantah Hasto Menghilang | Kominfo Tak Respons Permintaan "Back Up" Data Imigrasi

Nasional
Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com