Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Pakai Sistem Antrean, Masjid Istiqlal Langsung Salurkan Daging Kurban ke Warga yang Membutuhkan

Kompas.com - 17/06/2024, 10:20 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengatakan, pihaknya tidak membuka sistem antre untuk menyalurkan daging kurban kepada masyarakat.

Menurutnya, panitia kurban Masjid Istiqlal yang proaktif untuk melakukan pembagian daging kurban kepada warga yang benar-benar membutuhkan.

"Saya perlu jelaskan tidak ada pengantrean di sini (Masjid Istiqlal). Istiqlal yang proaktif membagikan kepada mereka-mereka yang benar-benar dinilai berdasarkan penelitian yang sangat intensif, siapa sesungguhnya yang paling berhak untuk menerima hewan kurban itu dan berapa porsinya," ujar Nasaruddin dalam keterangan pers di Masjid Istiqlal pada Senin (17/6/2024).

"Ada yang berupa per orangan, orang per orangan yang merupakan jamaah aktif dan juga punya kontribusi aktif di Istiqlal. Ada juga binaan-binaan Istiqlal, seperti panti asuhan binaan Istiqlal," lanjutnya.

Baca juga: Menag: Ibadah Kurban Momentum Sembelih Sifat Egois, Rakus, dan Mementingkan Diri Sendiri

Adapun untuk pendistribusian hewan kurban, ada sejumlah metode yang digunakan panitia.

Yakni daging kurban yang sudah dipotong dan ditimbang diantarkan ke lembaga-lembaga tertentu seperti panti asuhan. Metode lainnya, hewan kurban yang belum dipotong diserahkan ke asrama dan pesantren serta lokasi lain yang membutuhkan.

Adapun pada Idul Adha 1445 Hijriyah atau tahun ini, Masjid Istiqlal menerima 50 sapi kurban dan 12 kambing kurban.

Sapi dan kambing itu berasal dari para pejabat negara, pengusaha, masyarakat hingga kalangan warga non-muslim.

Antara lain sapi yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Ma'ruf Amin, mantan Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri, Menteri Pertahanan yang juga presiden terpilih hasil Pilpres 2024 Prabowo Subianto dan wapres terpilih hasil Pilpres 2024 Gibran Rakabuming Raka.

Baca juga: Hari Raya Idul Adha, Jokowi: Berkurban Ekspresi Rasa Syukur dan Ikhlas

"Kemudian juga yang menarik ya justru kawan-kawan juga memberikan sedekahnya dari non-muslim, ada memberikan hadiah juga untuk menambah distribusi daging kurban kita. (Ada) 22 ekor dari sahabat kita dari non-muslim, ada dari Katedral sapinya besar, kemudian juga dari Hotel Borobudur itu menyumbang 20 ekor sapi besar-besar," jelas Nasaruddin.

Selain itu, ada pula hewan kurban yang diberikan oleh komunitas Tionghoa.

Sementara itu, untuk penyembelihan hewan kurban sendiri rencananya akan dilakukan pada Selasa (18/6/2024) pagi.

Sebab panitia kurban Masjid Istiqlal saat ini masih menunggu sekiranya ada masyarakat yang ingin menyerahkan hewan kurban pada Senin.

Adapun proses penyaluran daging kurban dilakukan usai penyembelihan, pembersihan dan penimbangan selesai dilakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Pilkada Jakarta, PDI-P Sebut Tak Cuma Pertimbangkan Elektabilitas Calon

Soal Pilkada Jakarta, PDI-P Sebut Tak Cuma Pertimbangkan Elektabilitas Calon

Nasional
Ngabalin Bantah Isu Jokowi Sodorkan Nama Kaesang ke Parpol untuk Pilkada Jakarta

Ngabalin Bantah Isu Jokowi Sodorkan Nama Kaesang ke Parpol untuk Pilkada Jakarta

Nasional
Saat Jokowi Perintahkan PDN Diaudit Imbas Peretasan, tapi Projo Bela Menkominfo...

Saat Jokowi Perintahkan PDN Diaudit Imbas Peretasan, tapi Projo Bela Menkominfo...

Nasional
Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Nasional
[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Nasional
Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem 'Back Up' Data Cepat

Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem "Back Up" Data Cepat

Nasional
Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Nasional
4 Bandar Judi 'Online' Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

4 Bandar Judi "Online" Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

Nasional
Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Nasional
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Nasional
Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk 'Back Up' Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk "Back Up" Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Nasional
Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com