Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Kompas.com - 16/06/2024, 18:00 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Ardito Ramadhan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Uno mengaku belum ada tawaran untuk masuk ke dalam pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka ke depan.

Sandiaga pun berpandangan, tokoh-tokoh yang mendukung pasangan Prabowo-Gibran pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 lebih berhak untuk mendapatkan kursi di kabinet mendatang.

"Tentunya yang lebih berhak yang berkeringat adalah yang pihak-pihak yang berjuang untuk Pak Prabowo dan Mas Gibran," kata Sandiaga di Epicentrum XXI, Jakarta, Minggu (16/6/2024).

Sandiaga mengingatkan, pada Pilpres 2024 lalu ia masuk dalam barisan pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Baca juga: PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

"Belum ada tawaran (masuk kabinet), tapi saya sebagai pendukung Pak Ganjar dan Pak Mahfud, saat itu kan," kata dia.

Di samping itu, menteri pariwisata dan ekonomi kreatif ini mengaku belum mendengar kabar akan adannya perombakan atau reshuffle kabinet dalam waktu dekat.

"Saya belum dengar itu. Saya baca dari media. Tapi kan kita sebagai pembantu presiden siap di-reshuffle kapan pun," kata Sandiaga.

Sebelumnya, Plt Ketua Umum PPP Mardiono menyatakan, partainya siap bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran demi pembangunan Indonesia yang lebih baik ke depan.

Baca juga: Sandiaga Uno Prihatin PPP Gagal Lolos ke DPR

 

"Ya iya tentu kalau untuk membangun Indonesia kan harus bersama nanti ke depannya," ujar Mardiono saat ditemui di kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, 15 April 2024 lalu.

Mardiono juga mengungkit-ungkit Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terbentuk jauh sebelum kontestasi Pemilu 2024 dimulai. KIB saat itu diisi oleh Golkar, PAN, dan PPP.

Hanya saja, KIB pecah karena Golkar-PAN mendukung Prabowo, sementara PPP mengusung Ganjar.

Maka dari itu, Mardiono menegaskan komunikasi PPP dengan PAN dan Golkar selaku pendukung Prabowo sebenarnya tidak pernah terputus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem 'Back Up' Data Cepat

Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem "Back Up" Data Cepat

Nasional
Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Nasional
4 Bandar Judi 'Online' Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

4 Bandar Judi "Online" Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

Nasional
Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Nasional
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Nasional
Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk 'Back Up' Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk "Back Up" Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Nasional
Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Nasional
Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Nasional
Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Nasional
Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi 'Cawe-cawe' di Pilkada 2024

Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi "Cawe-cawe" di Pilkada 2024

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Kembalikan Uang Rp 600 Juta

KPK Sebut Keluarga SYL Kembalikan Uang Rp 600 Juta

Nasional
Dituntut 12 Tahun Bui, SYL Sebut KPK Tak Pertimbangkan Kontribusinya di Masa Krisis

Dituntut 12 Tahun Bui, SYL Sebut KPK Tak Pertimbangkan Kontribusinya di Masa Krisis

Nasional
Pastikan Upacara HUT RI Ke-79 di IKN Aman, BNPT Gelar Asesmen di Beberapa Titik Vital

Pastikan Upacara HUT RI Ke-79 di IKN Aman, BNPT Gelar Asesmen di Beberapa Titik Vital

Nasional
KPK Cecar Said Amin soal Sumber Uang Pembelian 72 Mobil dan 32 Motor Eks Bupati Kukar

KPK Cecar Said Amin soal Sumber Uang Pembelian 72 Mobil dan 32 Motor Eks Bupati Kukar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com